Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Bahaya Anal Seks yang Harus Anda Ketahui

Myles Bannister

Seks anal atau anal seks diklaim memiliki banyak risiko bagi kesehatan. Apa bahayanya dan bagaimana mengurangi risikonya? Lebih lanjut simak ulasan berikut!

Risiko Bahaya Seks Anal

Seks anal dianggap tabu dan diklaim memiliki banyak risiko terhadap kesehatan seksual. Namun, tidak semua orang tahu risiko apa saja yang mungkin terjadi.

Berikut ini bahaya anal seks jika tidak dilakukan dengan aman:

1. Rusaknya Otot di Anus

Otot di vagina berbeda dengan otot di anus. Otot vagina lebih tebal dan bisa berkontraksi serta relaksasi. Ketika terjadi penetrasi, otot vagina dapat menyesuaikan. Meskipun mungkin ada rasa sakit awalnya, tetapi akan hilang seiring berjalannya waktu.

Otot anus lebih tipis dan memiliki lebih banyak pembuluh darah di sekitarnya. Saat terjadi penetrasi, otot di sekitar anus akan mengalami tekanan yang besar. Selain itu, tanpa pelumas alami, daerah anus rentan mengalami cedera parah.

2. Penyebaran Penyakit Menular Seksual

Bahaya seks anal lainnya adalah mudah menyebarkan penyakit menular seksual (PMS). Area anus yang kotor dan kaya bakteri membuat penularan bisa lebih mudah. Risiko penularan ini semakin tinggi jika seks dilakukan tanpa pengaman seperti kondom.

Berbagai penyakit menular seksual seperti HIV, HPV, gonore, dan klamidia dapat ditularkan melalui seks anal. Jika Anda dan pasangan ingin mencoba jenis seks ini, disarankan untuk menggunakan kondom dan pelumas dalam jumlah yang cukup.

3. Perdarahan di Area Anus

Gangguan pembuluh darah di area anus dapat menyebabkan perdarahan yang parah saat terjadi gesekan dengan penis. Meskipun perdarahan pada vagina biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa waktu, bahaya seks anal dapat menyebabkan perdarahan setiap kali melakukan seks. Risiko sobeknya bukaan anus dan bagian dalamnya juga sangat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian.

4. Inkontinensia Feses

Inkontinensia feses terjadi ketika organ dalam tidak dapat mengendalikan pembuangan sisa pencernaan seperti urine atau feses dengan teratur. Saat terjadi penetrasi anal yang kuat, tekanan yang diberikan oleh anus dapat mengganggu kerja usus dan otot di rektum. Hal ini menyebabkan sulitnya keluarnya feses atau bahkan keluarnya secara tidak terkendali.

Kondisi ini biasanya terjadi jika seks anal dilakukan secara teratur. Namun, jika hanya dilakukan sesekali untuk eksperimen atau fantasi, bahaya seks anal tidak akan menyebabkan masalah serius.

5. Infeksi Lainnya dari Seks Anal

Infeksi juga dapat terjadi pada anus jika terdapat luka yang tidak disadari. Jika terjadi luka di dalam anus, kesembuhan akan sulit terjadi.

Saat sedang menjalani proses penyembuhan, saat feses keluar dari tubuh, luka dapat terkontaminasi oleh bakteri yang berasal dari kotoran, sehingga mengalami infeksi.

Tips Mengurangi Risiko Seks Anal

Meskipun seks anal dapat memiliki banyak risiko kesehatan, Anda dapat mengurangi risiko tersebut dengan mengikuti tips berikut:

1. Komunikasi

Seperti aktivitas seksual lainnya, Anda dan pasangan harus saling berkomunikasi. Penting untuk saling bertanggung jawab dan mengungkapkan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat melakukan seks anal.

Anda dapat mengkomunikasikan dengan kata-kata yang menenangkan dan memberi tahu pasangan jika merasa tidak nyaman. Jika terjadi ketidaknyamanan saat penetrasi, berhentilah sejenak dan lanjutkan dengan lembut saat pasangan telah siap.

2. Gunakan Pelumas

Area anus tidak menghasilkan cukup pelumas alami untuk menciptakan kenyamanan saat melakukan seks anal. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pelumas dalam jumlah yang cukup.

Pastikan pelumas yang digunakan berbahan dasar air atau silikon dan kompatibel dengan kondom lateks.

Lakukan penetrasi secara perlahan dan perhatikan tanda-tanda dari tubuh Anda. Jika terasa menyakitkan atau tidak nyaman, berhentilah dan sampaikan perasaan Anda kepada pasangan.

3. Gunakan Kondom

Melakukan hubungan seks yang aman dapat membantu Anda dan pasangan tetap sehat. Seperti hubungan seks vagina tanpa kondom, seks anal tanpa kondom dapat menyebabkan penularan penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, hepatitis, herpes, HIV, HPV, dan sifilis.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kondom saat melakukan seks anal untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.

4. Menggunakan Dilator

Saat melakukan seks anal untuk pertama kalinya, mungkin akan terasa tidak nyaman. Anus mungkin tidak terbiasa dengan penetrasi, oleh karena itu penting untuk berlatih dan tidak terburu-buru. Jika dilakukan dengan terburu-buru, seks anal dapat menyebabkan cedera serius.

Merasakan ketidaknyamanan dan tekanan saat pertama kali mencoba seks anal adalah hal yang normal. Namun, jika kesulitan tetap berlanjut, Anda dapat melatih otot anus dengan menggunakan dilator, alat peregangan berbentuk tabung.

Sebaiknya, mulailah dengan dilator yang lebih kecil, biarkan di dalam anus selama 10 menit beberapa kali sehari selama sekitar satu minggu. Jika itu tidak cukup efektif, Anda dapat menggunakan dilator yang lebih besar dan mengulangi proses ini hingga anus cukup rileks untuk memungkinkan penetrasi.

5. Mencuci Anus Sebelum Seks Anal

Seks oral pada anus juga dapat menyebabkan parasit usus dan hepatitis. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan anus dengan air dan sabun sebelumnya.

Anda juga dapat menggunakan dental dam untuk mencegah kontak langsung dengan kulit dan cairan yang dapat menularkan penyakit menular seksual dan parasit.

Itulah ulasan tentang bahaya seks anal dan cara mengurangi risikonya. Semoga ulasan di atas bermanfaat!

Referensi

  1. Anoim. 2022. Is Anal Sex Safe. https://health.clevelandclinic.org/anal-sex-safety/ (Diakses pada 23 Oktober 2023)
  2. Attia. 20220. Can anal sex have any long term effects on my body?. https://www.plannedparenthood.org/blog/can-anal-sex-have-any-long-term-effects-on-my-body# (Diakses pada 23 Oktober 2023)
  3. Kendall. 2011. What’s anal sex? What are the risks of it?. https://www.plannedparenthood.org/blog/whats-anal-sex-what-are-the-risks-of-it (Diakses pada 23 Oktober 2023)

About The Author

Coxsackie: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Olay White Radiance Brightening UV Lotion 75 Ml