Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Alasan Wanita Hamil Muda Dilarang Berhubungan Intim

Myles Bannister

Melakukan hubungan intim ketika hamil sangat penting dalam menjaga keharmonisan dengan pasangan. Namun, apakah wanita hamil muda boleh berhubungan intim di awal kehamilan? Jika dilarang, apa alasannya? Simak pembahasan lengkap di artikel ini!

Berhubungan Intim saat Hamil Muda, Bolehkah?

Seks adalah hal yang sehat dalam hubungan percintaan atau romantis. Namun, apakah berhubungan intim saat hamil mudah diperbolehkan? Jawabannya adalah ya, jika kehamilan Anda sehat dan dokter kandungan membolehkannya.

Wanita hamil muda sering mengalami rasa mual di trimester pertama. Selain itu, ada kondisi kesehatan tertentu yang membuat wanita hamil muda sebaiknya tidak melakukan hubungan seks.

Alasan Hamil Muda Dilarang Berhubungan Intim

Berikut ini beberapa alasan mengapa wanita hamil muda dilarang berhubungan intim:

1. Punya Riwayat Keguguran

Seks selama kehamilan menjadi tidak aman jika pernah mengalami komplikasi kehamilan seperti keguguran.

Wanita yang pernah mengalami keguguran biasanya memiliki rahim yang tidak kuat. Sebaiknya tidak melakukan hubungan intim di awal kehamilan. Seks bisa dilakukan pada trimester kedua jika tidak ada masalah.

2. Mengalami Tanda-tanda Persalinan Prematur

Kelahiran prematur bisa terjadi jika usia kandungan antara minggu ke-20 dan ke-37. Jika pernah mengalami persalinan prematur, sebaiknya menghindari hubungan intim ketika hamil muda.

Guncangan pada rahim saat orgasme bisa berbahaya bagi kandungan yang lemah, sehingga bisa memicu kelahiran prematur.

3. Terjadi Pendarahan pada Vagina

Pendarahan di awal kehamilan biasanya terjadi karena implantasi janin ke rahim. Jika terjadi pendarahan selama beberapa bulan, bisa mengindikasikan gangguan pada sistem reproduksi.

Jika mengalami pendarahan, sebaiknya tidak melakukan seks sampai proses persalinan. Seks bisa menyebabkan pendarahan lagi dan berisiko tinggi pada ibu dan janin.

4. Terkena Infeksi Saluran Kemih

Wanita hamil rentan terkena infeksi saluran kemih. Infeksi bisa disebabkan oleh bakteri dari luar atau bakteri pada urine yang terjebak dalam saluran kemih akibat tekanan dari rahim yang membesar.

Jika terkena infeksi, sebaiknya menunda hubungan intim dengan pasangan. Infeksi bisa membahayakan ibu dan janin.

5. Kondisi Fisik yang Menurun

Pada awal kehamilan, ibu hamil sering mengalami mual, muntah, dan kehilangan selera makan. Kondisi tersebut membuat sulit untuk melakukan hubungan intim karena energi yang terbatas.

Tunggu hingga kondisi membaik pada trimester kedua. Jika kondisi sudah lebih baik, hubungan seks bisa dilakukan.

Itulah alasan wanita hamil muda sebaiknya tidak berhubungan intim di awal kehamilan. Untuk menjaga keharmonisan, selain seks, Anda bisa melakukan aktivitas fisik yang lebih aman seperti berpelukan atau ciuman.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan jika ingin melakukan aktivitas lain dengan pasangan.

Referensi

  1. Anonim. 2023. Sex during pregnancy. [https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/sex-during-pregnancy](https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/sex-during-pregnancy). (Diakses pada 31 Maret 2023).
  2. Harris, Nicole. 2022. Is It Normal to Bleed After Sex While Pregnant?. [https://www.parents.com/pregnancy/my-life/sex-relationship/bleeding-after-sex-while-pregnant-should-i-worry](https://www.parents.com/pregnancy/my-life/sex-relationship/bleeding-after-sex-while-pregnant-should-i-worry). (Diakses pada 31 Maret 2023).
  3. Bradley, Sarah. 2020. Can Sex in the First Trimester Cause Miscarriage? Early Pregnancy Sex Questions. [https://www.healthline.com/health/pregnancy/sex-first-12-weeks-of-pregnancy](https://www.healthline.com/health/pregnancy/sex-first-12-weeks-of-pregnancy). (Diakses pada 31 Maret 2023).
  4. Cadman, Bethany. 2019. What to know about sex during pregnancy. [https://www.medicalnewstoday.com/articles/321648](https://www.medicalnewstoday.com/articles/321648). (Diakses pada 31 Maret 2023).

About The Author

Omeroxol: Fungsi, Dosis, Cara Kerja, Efek Samping, dll

Bruxism: Ciri-Ciri, Penyebab, Diagnosis, Penanganan, dll