Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

4 Pantangan untuk Penderita Kencing Batu (Harus Dipatuhi)

Myles Bannister

Penumpukan atau pengendapan mineral dalam urine dapat menyebabkan kencing batu. Mengetahui pantangan kencing batu sangat penting. Apa saja makanan dan minuman yang harus dihindari? Berikut penjelasannya.

Pantangan Penyakit Kencing Batu

Sebelum menjelaskan pantangan makanan kencing batu, perlu diketahui bahwa batu bisa terbentuk di ginjal, saluran kemih, atau kandung kemih. Pola diet, kelebihan berat badan, kondisi medis, dan konsumsi suplemen/obat-obatan tertentu bisa menyebabkan kencing batu.

Berikut adalah pantangan kencing batu yang harus diperhatikan:

1. Kurang Minum Air Putih

Seseorang yang memiliki riwayat batu ginjal biasanya disarankan minum air putih sekitar 2 liter per hari. Jika tinggal di iklim panas, kering, atau sering berolahraga, mungkin perlu minum lebih banyak air. Warna urine yang tidak pekat menunjukkan cukup asupan cairan.

2. Makanan dengan Kandungan Asam Oksalat

Jika tubuh memiliki kecenderungan membentuk batu kalsium oksalat, disarankan membatasi makanan dengan asam oksalat, seperti rhubarb, bit, okra, bayam, lobak Swiss, ubi jalar, kacang-kacangan, teh, cokelat, lada hitam, dan produk kedelai.

3. Asupan Garam Berlebih

Pantangan kencing batu berikutnya adalah garam. Mengurangi asupan garam dalam makanan sangat penting. Gunakan produk pengganti garam dan pilih camilan dengan kandungan garam rendah.

4. Hati-Hati saat Mengonsumsi Suplemen Kalsium

Kalsium dalam makanan tidak meningkatkan risiko batu ginjal. Namun, berhati-hatilah jika ingin mengonsumsi suplemen kalsium. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya, karena suplemen kalsium berhubungan dengan peningkatan risiko batu ginjal. Mengonsumsinya saat makan dapat mengurangi risiko tersebut.

Diet rendah kalsium bisa meningkatkan pembentukan batu ginjal pada beberapa orang. Konsultasikan dengan ahli diet untuk rencana makan yang mengurangi risiko batu ginjal.

Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Dalam banyak kasus, batu ginjal kecil dapat keluar dengan sendirinya tanpa perawatan. Jika rasa sakit bisa ditangani dengan obat bebas dan tidak ada tanda infeksi atau gejala parah, biasanya tidak perlu perawatan.

Namun, segera cari penanganan medis jika mengalami salah satu gejala berikut:

  • Darah dalam urine.
  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Urine keruh atau berbau busuk.
  • Muntah.
  • Sakit parah di punggung atau pinggang.
  • Rasa sakit saat buang air kecil.
  • Kesulitan buang air kecil.

Jika mengalami batu ginjal berulang, konsultasikan dengan dokter meskipun gejalanya hilang tanpa pengobatan. Dokter dapat membantu mengembangkan rencana untuk mencegah pembentukan batu ginjal dan melindungi dari komplikasi jangka panjang.

Meskipun batu ginjal bisa menyebabkan rasa sakit dan frustrasi, terdapat banyak pilihan pengobatan. Obat-obatan dan prosedur medis dapat membantu mengelola gejala dan memfasilitasi pengeluaran batu ginjal.

Terjaga dengan baik dan melakukan perubahan dalam diet juga bisa mencegah pembentukan batu ginjal dalam jangka panjang.

Referensi

  1. Anonim. Kidney stones. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-stones/diagnosis-treatment/drc-20355759. (Diakses pada 29 Desember 2021).
  2. Anonim. 2021. Everything You Need to Know About Kidney Stones. https://www.healthline.com/health/kidney-stones. (Diakses pada 29 Desember 2021).

About The Author

Q Fever: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Parotitis – Gejala, Penyebab, Mengobati