Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

15 Penyebab Trombosis Vena Dalam yang Patut Diwaspadai!

Myles Bannister

Deep vein thrombosis (DVT) adalah pembekuan darah yang terjadi di vena dalam berisiko trombosis vena dalam. Tanda-tanda DVT dapat diketahui bila terdapat pembengkakan, perabaan hangat, rasa nyeri saat ditekan, perubahan warna atau pucat pada tungkai.

Apa Itu Trombosis Vena Dalam?

Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah terbentuknya gumpalan darah pada sistem pembuluh darah vena dalam yang membawa darah ke jantung.

DVT biasanya terjadi di pembuluh darah vena paha, pembuluh darah vena di sekitar lutut, atau bagian tubuh lainnya. DVT ditandai dengan nyeri kaki dan pembengkakan, namun juga dapat terjadi tanpa gejala.

Kondisi ini dapat menghambat aliran darah, menyebabkan nyeri dan pembengkakan kronis, serta kerusakan katup pada pembuluh darah sehingga menghambat gerakan.

Gumpalan darah juga bisa pecah dan berpindah bersama darah menuju organ-organ utama seperti paru-paru atau jantung. Keadaan tersebut dapat berakibat fatal karena mengakibatkan kerusakan organ dan bahkan kematian dalam waktu singkat.

Penyebab Trombosis Vena Dalam

Trombosis vena dalam disebabkan oleh penggumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah vena dalam dan menghalangi sirkulasi darah di tubuh.

Berikut ini adalah penyebab trombosis vena dalam:

1. Operasi

Pembuluh darah berisiko mengalami kerusakan selama operasi, yang dapat menyebabkan penggumpalan darah. Istirahat di tempat tidur setelah operasi juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.

Kondisi yang berisiko umumnya terjadi pada operasi yang berkepanjangan dan dilakukan di kaki, pinggul, atau perut.

2. Cedera

Cedera atau kerusakan pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan aliran darah, yang mungkin menyebabkan trombosis vena dalam. Cedera ini bisa terjadi akibat patah tulang, operasi, trauma, atau cedera lainnya.

3. Gagal jantung

Kondisi ini meningkatkan risiko trombosis vena dalam dan emboli paru. Penderita gagal jantung memiliki fungsi jantung dan paru-paru yang terbatas, sehingga gejala-gejala yang disebabkan oleh emboli paru-paru lebih terlihat.

4. Kanker

Beberapa jenis kanker dapat meningkatkan zat dalam darah yang dapat menyebabkan penggumpalan darah atau trombosis vena dalam. Beberapa bentuk perawatan kanker juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.

5. Penyakit radang usus

Penyakit usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa dapat meningkatkan risiko trombosis vena dalam.

6. Usia

Orang yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko tertinggi terkena trombosis vena dalam, meskipun penyakit DVT dapat terjadi pada usia berapa pun.

7. Obesitas

Orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 30 memiliki risiko lebih tinggi mengalami trombosis vena dalam. IMT mengukur jumlah lemak dalam tubuh dibandingkan dengan tinggi dan berat badan.

8. Kehamilan

Kehamilan juga dapat menyebabkan trombosis vena dalam karena tekanan pembuluh darah di panggul dan kaki meningkat. Risiko penggumpalan darah selama kehamilan dapat berlanjut hingga enam minggu setelah melahirkan. Ini adalah mekanisme tubuh untuk mencegah kehilangan darah berlebih saat melahirkan.

Wanita hamil memiliki risiko 10 kali lebih tinggi terkena trombosis vena dibandingkan wanita yang tidak hamil pada usia yang sama.

Mengalami trombofilia (kondisi di mana proses pembekuan darah dalam tubuh cenderung meningkat), atau memiliki orang tua atau saudara yang menderita trombosis juga meningkatkan risiko DVT selama kehamilan.

Faktor risiko DVT lainnya selama kehamilan meliputi:

  • Usia di atas 35 tahun
  • Penambahan berat badan (IMT 30 atau lebih)
  • Mengandung dua janin
  • Setelah menjalani operasi caesar
  • Tidak bergerak dalam waktu yang lama
  • Merokok
  • Mengalami varises yang parah
  • Dehidrasi (kekurangan cairan)

9. Pil KB (kontrasepsi oral) atau terapi penggantian hormon

Pil kontrasepsi kombinasi dan terapi penggantian hormon (HRT) mengandung hormon estrogen yang dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah. Namun, penggunaan pil kontrasepsi progestogen saja tidak meningkatkan risiko DVT.

10. Riwayat pribadi atau keluarga

Riwayat pribadi atau keluarga dengan trombosis vena dalam atau emboli paru juga meningkatkan risiko DVT.

11. Kelainan darah bawaan

Beberapa penyakit kelainan darah dalam keluarga dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental atau menyebabkan pembekuan darah lebih banyak dari yang seharusnya.

12. Merokok

Menggunakan produk tembakau membuat sel darah menjadi kental dan merusak lapisan pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan peningkatan risiko penggumpalan darah.

Merokok juga meningkatkan risiko penyakit Crohn dan membuat kondisi tersebut lebih parah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko operasi. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, operasi menjadi penyebab trombosis vena dalam. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berhenti merokok.

13. Bed rest dalam waktu lama

Istirahat di tempat tidur atau bed rest dalam waktu lama di rumah sakit juga dapat menyebabkan penurunan otot dan peningkatan risiko trombosis vena dalam.

14. Tidak aktif secara fisik

Ketidakaktifan fisik dapat menyebabkan penumpukan darah di kaki, terutama di bagian bawah kaki. Ini akan mengurangi aliran darah di kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan penggumpalan darah. Biasanya, ini tidak menjadi masalah karena saat bergerak, aliran darah akan meningkat dan distribusi darah akan merata di seluruh tubuh.

Namun, jika tidak bergerak dalam waktu lama, misalnya setelah operasi, karena penyakit atau cedera, atau selama perjalanan panjang, dapat menyebabkan aliran darah melambat. Aliran darah yang lambat inilah yang menyebabkan trombosis vena dalam (DVT).

15. Duduk terlalu lama

Duduk terlalu lama, seperti saat bekerja di depan komputer, saat mengemudi, atau saat terbang. Saat kaki tidak bergerak dalam waktu berjam-jam, otot betis tidak berkontraksi seperti biasanya untuk membantu sirkulasi darah.

Jika otot betis tidak bergerak dalam waktu lama, ada risiko penggumpalan darah di betis, yang dapat menyebabkan trombosis vena dalam.

Referensi

About The Author

3 Kesalahan Menyimpan Minyak Goreng yang Sering Dilakukan

Diet Ala Member BLACKPINK untuk Punya Tubuh Langsing (Super Mudah & Praktis)