Ada beberapa penyebab sering sendawa yang perlu diketahui. Meskipun sering sendawa adalah hal yang normal, namun kebiasaan ini dapat mengganggu. Oleh karena itu, berikut adalah informasi tentang penyebab-penyebab sering sendawa dan cara mengatasinya.
Penyebab Sering Sendawa
Sendawa adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan kelebihan gas dari saluran pencernaan atau kerongkongan. Gas ini terdiri dari oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.
Selain kebiasaan makan dengan cepat, ada beberapa penyebab umum sering sendawa, yaitu:
1. Mengonsumsi Minuman Bersoda
Minuman bersoda atau berkarbonasi dapat menyebabkan sering sendawa. Selain tinggi gula, minuman ini juga mengandung banyak gas karbon dioksida.
2. Mengonsumsi Makanan Pedas atau Asam
Makanan dengan sifat asam seperti bawang, tomat, dan buah citrus dapat menyebabkan seringnya sendawa. Begitu pula dengan makanan pedas yang dapat menyebabkan sensasi terbakar pada kerongkongan.
3. Mengonsumsi Makanan dengan Kandungan Gula Buatan
Gula buatan yang terdapat dalam banyak makanan atau minuman dapat menyebabkan sering sendawa. Setelah mengonsumsi makanan tersebut, perut akan terasa begah.
Jika sering sendawa ini disertai gejala-gejala lain pada saluran pencernaan, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
4. Berbicara saat Makan
Berbicara saat makan dapat menyebabkan produksi gas berlebih di dalam kerongkongan sehingga menyebabkan sering sendawa. Sebaiknya tunda bicara sampai setelah makan.
5. Aerofagia
Aerofagia adalah kondisi ketika seseorang menelan udara secara berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa terapi wicara atau perilaku dapat membantu menghentikan kebiasaan ini.
6. Refluks Asam Lambung
Refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini dapat disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Hindari konsumsi kopi, minuman bersoda, atau saus tomat untuk mengurangi gejala.
7. Tukak Lambung
Tukak lambung dapat menyebabkan sering sendawa. Jika mengalami gejala nyeri atau tidak nyaman pada lambung, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
8. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri h.pylori dapat menyebabkan luka pada lambung dan menghasilkan gas ekstra yang membuat sering sendawa.
9. Intoleransi Laktosa
Penyakit intoleransi laktosa dapat menyebabkan produksi gas berlebih pada perut. Menghindari produk susu atau memilih produk bebas laktosa dapat membantu mengurangi gejala sendawa.
10. Asma
Asma dapat menyebabkan saluran udara menyempit yang mengakibatkan tekanan ekstra pada diafragma dan menyebabkan sendawa.
11. Penyakit Celiac
Penyakit Celiac adalah kondisi intoleransi terhadap gluten yang dapat memicu produksi gas berlebih dalam perut, menyebabkan sering sendawa.
12. Hernia Hiatal
Hernia hiatal dapat menyebabkan asam lambung naik ke tenggorokan dan menyebabkan sering sendawa.
13. Gangguan Fungsi Pankreas
Penyakit pankreatitis dapat menyebabkan sering sendawa. Jika mengalami gejala, segera temui dokter untuk pemeriksaan.
14. Stres
Stres, cemas, atau depresi dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan sering sendawa. Mengendalikan stres adalah cara untuk mengurangi frekuensi sendawa.
15. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan sendawa. Biasanya gejala sendawa akan berkurang setelah penghentian penggunaan obat.
Cara Mengatasi Sering Sendawa
Cara mengatasi sering sendawa tergantung pada penyebabnya. Misalnya, menghindari makanan atau minuman yang memicu sendawa jika disebabkan oleh masalah lambung. Jika disebabkan oleh masalah medis, segera temui dokter untuk penanganan medis.
Referensi
- Anonim. What ‘s Making You Burp? https://www.webmd.com/digestive-disorders/ss/slideshow-whats-making-you-burp. (Diakses 8 Desember 2020)
- Blake, K. 2019. Everything You Need to Know About Burping. https://www.healthline.com/health/belching. (Diakses 8 Desember 2020)
- Frothingham, S. 2019. Is Excessive Burping Something to Worry About? https://www.healthline.com/health/excessive-burping. (Diakses 8 Desember 2020)
- Huzar, T. 2019. What to know about excessive burping. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325121#aerophagia-or-supragastric-belching. (Diakses 8 Desember 2020)
About The Author
