Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

15 Obat untuk Atasi Keputihan, dari Medis hingga yang Alami

Myles Bannister

Keputihan umumnya disebabkan oleh infeksi atau pertumbuhan berlebih dari bakteri atau ragi. Pilih obat yang sesuai dengan penyebab keputihan tersebut. Apa obat keputihan yang dapat Anda gunakan? Baca penjelasan lengkapnya di sini.

Obat Keputihan Medis

Terdapat beberapa jenis obat keputihan yang tersedia di apotek. Beberapa obat adalah obat bebas dan beberapa lainnya memerlukan resep dokter.

Berikut adalah beberapa obat keputihan di apotek yang dapat digunakan:

1. Miconazole

Obat keputihan di apotek pertama adalah miconazole; yang merupakan salah satu obat antijamur dari golongan imidazole.

Miconazole sediaan suppositoria diaplikasikan ke vagina untuk mengatasi infeksi akibat jamur atau ragi yang menjadi penyebab keputihan, sedangkan sediaan krim dapat diaplikasikan di bagian luar vagina. Ikuti petunjuk dan dosis dalam kemasan ketika menggunakan obat ini.

2. Clotrimazole

Sama seperti miconazole, obat ini juga merupakan obat antijamur dari golongan imidazole. Dosis dan penggunaan obat ini biasanya juga tidak jauh berbeda dengan miconazole. Anda bisa mendapatkan obat ini di apotek tanpa resep dokter.

3. Tioconazole

Obat selanjutnya yang juga dapat Anda temukan di apotek adalah tioconazole. Antijamur ini juga dapat membantu mengatasi infeksi akibat jamur atau ragi.

4. Butoconazole

Antijamur lain yang dapat digunakan untuk mengatasi keputihan adalah butoconazole. Sama seperti ketiga antijamur sebelumnya, obat keputihan di apotek ini dapat didapatkan tanpa resep dokter.

Meskipun dapat didapatkan tanpa resep dokter, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan di atas, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat tertentu.

5. Fluconazole

Obat keputihan gatal ini termasuk obat antijamur, namun harus menggunakan resep dokter. Fluconazole dapat digunakan untuk mengatasi kandidiasis vagina ringan hingga berat. Ikuti petunjuk dokter untuk penggunaan obat ini.

6. Metronidazole

Metronidazole digunakan untuk mengatasi infeksi vagina akibat bakteri. Obat ini dapat didapatkan di apotek, namun hanya dengan resep dokter. Obat tersedia dalam bentuk tablet dan gel.

Selain untuk mengatasi infeksi bakteri, obat ini juga dapat diresepkan untuk mengatasi trikomoniasis, yaitu infeksi menular seksual akibat parasit yang juga dapat menyebabkan keputihan.

7. Clindamycin

Antibiotik lain yang dapat diresepkan untuk mengatasi bakterial vaginosis, yang menjadi penyebab keputihan, adalah clindamycin. Obat ini hadir dalam sediaan krim untuk diaplikasikan ke vagina.

Sama seperti metronidazole, Anda juga membutuhkan resep dokter untuk mendapatkan obat ini. Dokter juga harus memastikan diagnosis penyebab keputihan sebelum meresepkan antibiotik.

8. Estrogen

Estrogen tersedia dalam bentuk krim, tablet, atau cincin vagina dan memerlukan resep dokter.

Obat ini diresepkan jika penyebab keputihan adalah atrofi vagina atau genitourinary syndrome of menopause (GSM). GSM disebabkan oleh penurunan kadar estrogen pada tubuh selama menopause. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, salah satunya keputihan yang tidak biasa.

Cara Mengatasi Keputihan dengan Bahan Alami

Selain obat-obatan yang dijual di apotek, terdapat beberapa bahan alami yang dapat membantu mengatasi keputihan, di antaranya:

1. Yoghurt

Olahan susu ini mengandung bakteri sehat yang dapat membantu menciptakan lingkungan vagina yang sehat dan menghilangkan bakteri jahat. Yoghurt juga dapat mengurangi jamur dalam tubuh dan efektif melawan jamur C. albicans.

Konsumsilah yoghurt yang tidak mengandung gula tambahan karena gula justru dapat memicu pertumbuhan jamur Candida.

2. Probiotik

Obat keputihan alami lain yang dapat digunakan adalah probiotik karena dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri-jamur di tubuh.

Meski yoghurt termasuk jenis probiotik, Anda juga bisa mengonsumsi probiotik dalam bentuk suplemen jika merasa ini lebih praktis. Suplemen probiotik hadir dalam bentuk suppositoria vagina yang dapat langsung diaplikasikan ke vagina dan mungkin memberikan efek lebih cepat.

Jika Anda mengalami vaginosis bakteri dan mengonsumsi antibiotik, bakteri baik dalam tubuh juga ikut mati. Anda dapat menggantikan bakteri tersebut dengan mengonsumsi probiotik secara oral. Cara ini juga dapat membantu menurunkan risiko vaginosis bakteri di kemudian hari.

3. Bawang Putih

Obat tradisional keputihan yang mudah didapatkan di rumah adalah bawang putih.

Bawang putih memiliki sifat antibakteri yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi suplemen bawang putih dapat menjadi pilihan untuk mengatasi vaginosis bakteri.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa bawang putih terbukti dapat membunuh jamur Candida. Selain mengonsumsi suplemennya, Anda dapat mempertimbangkan menambahkan lebih banyak bawang putih dalam masakan.

Hindari mengaplikasikan bawang putih secara langsung ke area vagina karena dapat menyebabkan rasa sakit dan sensasi terbakar.

4. Tea Tree Oil

Tea tree oil terbukti memiliki sifat antibakteri dan antijamur sehingga dapat membantu mengatasi keputihan.

Menggunakan produk suppositoria vagina yang mengandung minyak ini adalah pilihan paling aman. Namun jika ingin digunakan langsung, Anda dapat mencampurkan minyak ini dengan minyak pembawa seperti minyak kelapa, minyak jojoba, atau minyak zaitun.

Jangan mengaplikasikan tea tree oil langsung tanpa mencampurkannya dengan minyak pembawa, hal tersebut berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit.

5. Boric Acid

Asam borat atau boric acid dapat digunakan untuk mengatasi keputihan akibat bakteri maupun jamur.

Senyawa ini cukup kuat dan dapat mengatasi infeksi ragi yang tidak dapat diatasi dengan obat alami keputihan lainnya. Penggunaannya adalah melalui suppositoria vagina.

Disarankan berhati-hati dalam menggunakannya karena senyawa ini beracun bila digunakan dalam jumlah besar dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal hingga kematian. Hindari penggunaan pada kulit yang terluka, penggunaan melalui oral, dan penggunaan selama kehamilan.

6. Hidrogen Peroksida

Hidrogen peroksida dapat digunakan sebagai antiseptik pembunuh bakteri dan ragi yang menjadi penyebab keputihan. Cara alami untuk menghilangkan keputihan ini yaitu dengan mencampurkan hidrogen peroksida dengan air yang digunakan untuk membersihkan area kelamin.

Ini bisa menjadi cara yang efektif dan hemat, namun tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang.

7. Minyak Kelapa

Minyak kelapa dipercaya memiliki sifat antijamur dan ampuh melawan infeksi C. albicans.

Cara menggunakan minyak kelapa adalah dengan mengaplikasikannya secara langsung pada area yang terinfeksi. Disarankan untuk menggunakan minyak kelapa organik murni. Setelah beberapa waktu, jangan lupa untuk membilasnya kembali.

Beberapa obat keputihan tradisional di atas mungkin belum memiliki bukti klinis yang kuat, jadi Anda harus melakukannya dengan hati-hati. Hentikan penggunaan jika muncul reaksi negatif setelah menggunakannya.

Kapan Harus ke Dokter?

Keputihan adalah hal yang normal dialami oleh wanita. Keputihan yang tidak berbahaya biasanya berwarna putih atau bening. Terkadang produksi lendir vagina dapat meningkat pada masa tertentu dalam siklus ovulasi dan menyebabkan kondisi ini.

Namun jika Anda mengalami keputihan abnormal dengan bau, warna, dan intensitas yang tidak biasa, Anda mungkin perlu waspada. Segera konsultasikan ke dokter jika keputihan abnormal juga disertai dengan gejala seperti:

  • Demam.
  • Sakit perut.
  • Penurunan berat badan drastis.
  • Kelelahan.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.

Itulah beberapa cara mengatasi keputihan secara medis dan alami yang dapat Anda coba. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. 2019. Vaginitis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginitis/diagnosis-treatment/drc-20354713. (Diakses 27 Oktober 2020).
  2. Anonim. Fluconazole. https://www.rxlist.com/consumer_fluconazole_diflucan/drugs-condition.htm. (Diakses 27 Oktober 2020).
  3. Anonim. 2020. Vaginal Discharge. https://www.drugs.com/health-guide/vaginal-discharge.html. (Diakses 27 Oktober 2020).
  4. Anonim. 2020. Butoconazole Vaginal. https://www.drugs.com/mtm/butoconazole-vaginal.html. (Diakses 27 Oktober 2020).
  5. Anonim. 2020. Tioconazole vaginal. https://www.drugs.com/mtm/tioconazole-vaginal.html. (Diakses 27 Oktober 2020).
  6. Anonim. 2018. Clotrimazole Vaginal. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682753.html. (Diakses 27 Oktober 2020).
  7. Anonim. 2018. Miconazole Vaginal. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601203.html. (Diakses 27 Oktober 2020).
  8. Ellis, Mary Ellen. 2019. Everything You Need to Know About Vaginal Discharge. https://www.healthline.com/symptom/vaginal-discharge. (Diakses 27 Oktober 2020).
  9. Gotter, Ana. 2019. Home Remedies for Bacterial Vaginosis. https://www.healthline.com/health/home-remedies-forbacterial-vaginosis. (Diakses 27 Oktober 2020).
  10. McDermott, Annette. 2019. Home Remedies for Yeast Infections. https://www.healthline.com/health/womens-health/yeast-infection-home-remedy. (Diakses 27 Oktober 2020).

About The Author

RS Awal Bros Batam

Apakah Diabetes Bisa Disembuhkan?