Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

14 Penyebab Kencing Bau Menyengat yang Harus Anda Waspadai

Myles Bannister

Air kencing bau tidak sedap bisa menjadi penanda ada atau tidaknya masalah kesehatan. Lantas, apa saja penyebab kencing bau menyengat perlu diwaspadai? Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Penyebab Air Kencing Bau Menyengat

Bau yang muncul pada urine disebabkan amonia, namun jika aromanya lebih kuat dari biasanya, mungkin hal tersebut bisa disebabkan oleh sesuatu yang Anda konsumsi atau tanda dari penyakit tertentu.

Berikut adalah beberapa penyebab kencing berbau menyengat, di antaranya:

1. Dehidrasi

Saat tubuh mengalami dehidrasi, cairan akan digunakan dalam jumlah banyak. Dampaknya, urine menjadi lebih pekat karena kekurangan cairan.

Urine yang pekat akibat dehidrasi ini warnanya akan menjadi lebih kuning dan aromanya sangat tajam. Sebaiknya minum air putih yang banyak dan pastikan kebutuhan cairan terpenuhi.

2. Infeksi Saluran Kemih

Urine bau tidak sedap juga bisa menjadi pertanda dari adanya penyakit infeksi saluran kemih (ISK) yang cukup parah. Infeksi ini menyebabkan saluran kemih (uretra) mengalami iritasi dan peradangan.

Pada uretra tersebut muncul lesi atau luka yang menyebabkan urine memiliki bau menyengat. Aroma air kencing yang tidak sedap ini bahkan akan semakin kuat ketika pria atau wanita mengonsumsi antibiotik.

3. Minum Kopi Terlalu Banyak

Minum kopi memang nikmat, namun jika berlebihan, maka konsekuensinya adalah air kencing memiliki aroma yang lebih bau dari biasanya.

Urine yang berbau akibat terlalu banyak minum kopi ini terjadi karena adanya metabolisme kafein yang menjadi kandungan utamanya.

Anda bisa mengonsumsi kopi sesuai dengan keinginan tanpa harus khawatir kencing bau menyengat. Cara menyiasatinya adalah dengan minum air putih yang cukup terlebih dahulu sebelum minum kopi.

4. Mengonsumsi Makanan yang Baunya Kuat

Mengonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti jengkol dan petai bisa menjadi penyebab urine bau tidak sedap. Aroma khas jengkol dan petai pada urine bisa bertahan selama 1-2 hari.

Sama seperti pada kasus kopi, Anda bisa meminimalisir aroma tidak sedap tersebut dengan cara memperbanyak minum air putih setelah mengonsumsi salah satu atau keduanya. Ganti sayuran yang menyebabkan air kencing menjadi bau dengan jenis lain.

5. Mengalami Diabetes

Urine yang berbau umum dialami oleh penderita penyakit gula darah alias diabetes, khususnya diabetes tipe-2 (diabetes melitus). Kandungan protein yang tinggi dan infeksi di sekitar saluran kemih menyebabkan urine memiliki bau yang tidak sedap.

6. Fistula Kandung Kemih

Penyebab air kencing berbau lainnya adalah fistula kandung kemih. Kondisi ini terjadi saat Anda mengalami cedera atau cacat yang memungkinkan bakteri dari usus masuk ke kandung kemih.

Fistula kandung kemih dapat terjadi karena cedera bedah atau penyakit pada usus seperti radang usus, kolitis ulserativa, dan penyakit Crohn.

7. Suplemen Vitamin B6

Suplemen vitamin B6 dapat menyebabkan urine berbau tidak sedap. Minum air putih yang banyak dapat membantu mengembalikan aroma urine menjadi normal.

8. Obat-obatan

Beberapa obat seperti antibiotik sulfonamida, obat antidiabetes, dan obat kemoterapi memiliki efek samping berupa perubahan aroma urine menjadi lebih bau.

9. Penggunaan Produk Pembersih Organ Intim

Penggunaan produk pembersih organ intim dapat menghasilkan aroma air kencing yang tajam. Komponen organik pada produk ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri baik pada area organ intim, sehingga menyebabkan infeksi dan bau yang tidak sedap.

10. Menderita Penyakit Batu Ginjal

Batu ginjal dapat menyebabkan urine berbau tajam, memiliki warna yang lebih pekat, dan berbusa.

11. Infeksi Jamur

Infeksi jamur dapat menyebabkan urine berbau. Infeksi yang sedang terjadi dan penggunaan obat antibiotik, pil KB, atau masalah kesehatan seperti diabetes, gangguan autoimun, dan kehamilan dapat memperburuk gejala.

12. Memiliki Kelainan Genetik

Kelainan genetik seperti trimetilaminuria dapat menyebabkan urine berbau tidak sedap. Trimetilaminuria lebih sering terjadi pada wanita dan gejalanya dapat memburuk saat pubertas, menggunakan kontrasepsi oral, atau saat menopause.

13. Hamil

Perubahan aroma urine juga bisa menjadi pertanda kehamilan karena adanya perubahan hormon. Biasanya terjadi pada trimester pertama dan bukanlah sesuatu yang berbahaya.

14. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penderita PMS kemungkinan akan mengeluarkan urine yang berbau tidak sedap karena adanya infeksi. PMS seperti klamidia dan trikomoniasis dapat menyebabkan gejala ini.

Hal Lain yang Harus Diperhatikan saat Buang Air Kecil

Selain mengetahui berbagai penyebab air kencing bau, ada hal lain yang perlu diperhatikan dari urine. Beberapa hal tersebut adalah:

Adanya Gelembung dan Busa

Adanya gelembung pada urine bukanlah hal normal jika jumlahnya cukup banyak. Lebih banyak gelembung menandakan kadar protein urine tinggi dan pertanda kondisi kesehatan tertentu.

Urine juga bisa berbusa. Jika ini terjadi, kemungkinan ada gangguan pada ginjal atau tekanan darah tinggi.

Kekuatan Semburan

Pada pria, perhatikan semburan air kencing yang keluar dari uretra. Semburan yang lemah menandakan adanya gangguan pada otot pelvis, kandung kemih, dan prostat.

Warna Urine

Warna urine juga menentukan kondisi kesehatan. Warna kuning yang terlalu tua bisa menandakan dehidrasi atau hepatitis. Warna yang memudar setelah minum banyak air bukanlah hal yang mengkhawatirkan.

Warna urine yang agak kemerahan dan terasa sakit dapat menandakan adanya infeksi dan peradangan di dalam tubuh.

Referensi

  1. Anonim. Smelly Urine. https://www.nhs.uk/conditions/smelly-urine/. (Diakses 11 November 2020)
  2. Andersen, C et al. 2020. 13 Reasons Your Urine Is Smelly. https://www.womenshealthmag.com/health/a19931057/causes-of-smelly-urine/. (Diakses 11 November 2020)
  3. Kivi, R. 2019. What causes abnormal urine odor? https://www.healthline.com/health/urine-odor. (Diakses 11 November 2020)
  4. Villines, Z. 2020. What Causes Smelly Urine? https://www.medicalnewstoday.com/articles/smelly-urine. (Diakses 11 November 2020)

About The Author

Tremor pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyakit Paru Menahun Obstruktif (PPOM)