Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

14 Ciri Jantung Lemah dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Pada artikel kali ini, kami ingin membahas ciri-ciri jantung lemah dan bagaimana cara mengatasi kondisi ini. Jantung adalah organ vital yang sering mengalami berbagai masalah kesehatan yang serius dan berpotensi membahayakan nyawa seseorang. Jika Anda ingin mengetahui apakah Anda memiliki risiko mengalami jantung lemah dan bagaimana mengatasi masalah tersebut, silakan lanjutkan membaca.

Apa itu Jantung Lemah?

Jantung lemah adalah kondisi saat otot jantung mengalami gangguan dan sulit menjalankan fungsinya sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini umumnya terjadi ketika dinding bilik otot jantung mengalami penebalan, perubahan struktur dan kekakuan. Ada beberapa penyebab jantung lemah, seperti faktor genetik, riwayat penyakit jantung lainnya, atau gaya hidup yang tidak sehat.

Ciri-Ciri Jantung Lemah

Jantung lemah atau yang dikenal juga dengan istilah kardiomiopati dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

  • Dilated cardiomyopathy
  • Hypertrophic cardiomyopathy
  • Restrictive cardiomyopathy
  • Arrhythmogenic right ventricular dysplasia (ARVD)

Meskipun memiliki jenis yang berbeda, semua tipe kardiomiopati memiliki ciri-ciri yang relatif sama. Berikut adalah ciri-ciri jantung lemah yang perlu diwaspadai:

1. Detak Jantung Cepat dan Tidak Beraturan

Ciri jantung lemah yang pertama adalah detak jantung yang cepat dan tidak beraturan. Hal ini terjadi karena otot jantung yang lemah harus bekerja lebih keras untuk memompakan darah ke seluruh tubuh.

2. Nyeri Dada

Nyeri dada adalah gejala umum dari penyakit jantung, termasuk kardiomiopati. Nyeri dada yang timbul biasanya terasa seperti ditekan. Jika Anda mengalami gejala ini dalam jangka waktu yang lama dan semakin parah, segera periksakan diri ke dokter.

3. Kepala Pusing

Kepala pusing atau nyeri kepala bisa menjadi gejala jantung lemah. Hal ini terjadi karena otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup akibat kerja jantung yang tidak optimal.

4. Sesak Napas

Sesak napas adalah salah satu gejala yang umum terjadi pada penderita kardiomiopati. Kondisi ini terjadi karena darah tidak dapat dialirkan dengan baik ke tubuh, sehingga menumpuk di paru-paru. Sesak napas dapat terjadi saat beraktivitas fisik atau bahkan saat beristirahat.

5. Batuk Kronis

Batuk kronis juga bisa menjadi gejala jantung lemah. Biasanya, batuk ini disebabkan oleh penumpukan cairan di paru-paru yang terjadi akibat masalah sirkulasi darah pada jantung yang lemah.

6. Tubuh Mudah Lelah

Penderita kardiomiopati umumnya merasa mudah lelah. Hal ini terjadi karena kurangnya aliran darah yang mencukupi ke seluruh tubuh.

7. Kaki dan Tangan Membengkak

Pembengkakan tangan dan kaki adalah gejala khas jantung yang lemah. Hal ini terjadi akibat penumpukan cairan di tubuh karena aliran darah yang tidak lancar.

8. Perut Membesar

Perut yang membesar juga bisa menjadi tanda jantung yang lemah. Penyebabnya adalah penumpukan cairan di perut akibat gangguan fungsi hati akibat penurunan pasokan darah.

9. Pembuluh Darah di Leher Membesar

Pembesaran pembuluh darah di leher atau vena jugularis juga bisa terjadi pada penderita jantung lemah. Hal ini terjadi akibat gangguan aliran darah dari jantung ke kepala.

10. Hilang Kesadaran

Pada beberapa kasus, penderita kardiomiopati bisa mengalami kehilangan kesadaran atau pingsan. Ini adalah tanda bahwa kondisi jantung sangat parah dan membutuhkan penanganan medis segera.

11. Pikiran Terganggu

Kekurangan pasokan oksigen ke otak dapat mempengaruhi kinerja otak, seperti kemampuan ingatan dan fokus yang berkurang.

12. Sianosis

Sianosis adalah kondisi dimana jaringan tubuh, seperti tangan, kaki, kuku, dan bibir, berubah warna menjadi kebiruan. Ini juga merupakan tanda khas dari jantung yang lemah.

Cara Mengatasi Jantung Lemah

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi jantung lemah, tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang dialami oleh pasien. Beberapa cara yang umum dilakukan meliputi:

1. Penerapan Gaya Hidup Sehat

Langkah pertama dalam mengatasi jantung lemah adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, menghindari makanan yang tinggi kolesterol, tekanan darah tinggi, dan diabetes, berhenti merokok dan menghindari alkohol, rutin berolahraga, mengelola stres, dan istirahat yang cukup.

2. Pengobatan Obat-obatan

Pemberian obat-obatan juga dapat digunakan untuk mengatasi gejala jantung lemah, seperti obat antihipertensi, obat penghambat-beta, obat diuretik, dan obat antikoagulan. Namun, penggunaan obat-obatan harus disesuaikan dengan kondisi medis masing-masing pasien dan hanya boleh digunakan setelah berkonsultasi dengan dokter.

3. Proses Medis

Prosedur medis mungkin diperlukan dalam kasus kardiomiopati hipertropik. Beberapa prosedur medis yang mungkin dilakukan meliputi miektomi septum, pemasangan stent/ring, operasi bypass koroner (CABG), atau pemasangan pacemaker. Namun, keputusan mengenai prosedur medis harus dibahas dan direkomendasikan oleh dokter terkait.

Referensi

  1. Anonim. Cardiomyopathy. Sumber: https://www.nhs.uk/conditions/cardiomyopathy/ (diakses pada 22 Juli 2020)
  2. Anonim. Cardiomyopathy – Symptoms and Causes. Sumber: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cardiomyopathy/symptoms-causes/syc-20370709 (diakses pada 22 Juli 2020)
  3. Anonim. Heart Disease and Cardiomyopathy. Sumber: https://www.webmd.com/heart-disease/guide/muscle-cardiomyopathy (diakses pada 22 Juli 2020)
  4. CDC. Cardiomyopathy. Sumber: https://www.cdc.gov/heartdisease/cardiomyopathy.htm (diakses pada 22 Juli 2020)
  5. Story, C. 2018. Cardiomyopathy. Sumber: https://www.healthline.com/health/heart-disease/cardiomyopathy#treatment (diakses pada 22 Juli 2020)

About The Author

Penderita Diabetes Ingin Minum Kopi? Kenali Aturannya

Infeksi Nosokomial: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dll