Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

12 Tanda Awal Gula Darah Tinggi yang Penting Diketahui

Myles Bannister

Kadar gula darah tinggi yang bisa menyebabkan diabetes adalah masalah serius. Oleh karena itu, mengenali gejala awal gula darah tinggi penting. Berikut adalah berbagai gejala yang perlu diperhatikan.

Ciri Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Gula darah tinggi (hiperglikemia) terjadi akibat tingginya kadar gula dalam darah. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan insulin dengan baik.

Insulin berperan dalam mengubah glukosa menjadi energi. Jika tidak diatasi, hal ini bisa menyebabkan diabetes.

Inilah tanda-tanda awal gula darah tinggi yang perlu diwaspadai:

1. Sering Lapar, tetapi Berat Badan Turun

Gejala awal gula darah tinggi yang umum adalah meningkatnya rasa lapar (polifagia). Hal ini terjadi karena gangguan fungsi insulin.

Ketika insulin tidak bekerja dengan baik, tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup dari metabolisme glukosa.

Meskipun kadar gula darah tinggi, tubuh tetap kekurangan energi dan mengirimkan sinyal lapar untuk mencari sumber energi lainnya.

Akan tetapi, meskipun makan lebih banyak, tubuh dapat mengalami penurunan berat badan.

2. Merasa Haus

Menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah langkah penting. Namun, jika terus merasa haus meskipun sudah minum banyak air, dapat menjadi tanda gula darah tinggi. Hal ini perlu diperhatikan bersama dengan gejala lain yang timbul.

3. Sering Buang Air Kecil

Kadar gula darah tinggi seringkali menyebabkan rasa haus. Selain itu, frekuensi buang air kecil juga meningkat (poliuria).

Kondisi ini membantu tubuh mengeluarkan kelebihan gula dalam darah.

4. Mudah Merasa Lelah dan Tidak Berenergi

Gejala awal gula darah tinggi yang dapat diamati adalah kelelahan dan kekurangan energi yang sering dirasakan. Hal ini disebabkan oleh gangguan fungsi insulin.

Ketika insulin tidak berfungsi, metabolisme gula darah sebagai sumber energi terhambat. Tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas.

Akibatnya, tubuh menjadi lelah dan lesu. Bahkan, dalam beberapa kasus, seseorang dapat mudah tertidur pada waktu yang tidak biasa.

5. Penglihatan Kabur hingga Sering Sakit Kepala

Gula darah tinggi juga dapat merusak pembuluh darah yang mengalirkan darah ke mata. Perubahan kadar cairan dalam tubuh menjadi penyebabnya.

Lensa mata dapat membengkak, berubah bentuk, dan sulit untuk berfokus. Sistem saraf penglihatan juga rentan terhadap kerusakan yang mengganggu penglihatan.

6. Luka Sulit Sembuh

Jika memiliki luka yang sulit sembuh, hal ini dapat menjadi tanda awal gula darah tinggi. Keadaan ini terjadi karena sirkulasi darah yang terganggu, terutama pada kaki. Kerusakan saraf juga dapat terjadi.

Lambatnya proses penyembuhan disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke area tersebut. Hal ini meningkatkan risiko infeksi pada luka.

7. Kesemutan atau Mati Rasa pada Tangan atau Kaki

Tingginya kadar gula darah dapat merusak sistem saraf. Beberapa orang mungkin mengalami kesemutan atau mati rasa sebagai tanda awal gula darah tinggi.

Meskipun masalah saraf ini lebih sering terjadi pada penderita diabetes yang sudah terdiagnosis, gula darah yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko ini.

8. Kulit Kering, Lepuhan, dan Perubahan Kulit

Tanda awal gula darah tinggi juga dapat terlihat pada kulit, seperti kulit menjadi lebih kering, lepuhan, atau perubahan warna kulit.

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya skin tag yang menyerupai kutil pada lipatan kulit.

Di samping itu, beberapa area kulit juga dapat menggelap dan menebal (acanthosis nigricans), terutama di leher belakang, ketiak, tangan, wajah, dan lipatan kulit lainnya.

9. Mudah Terinfeksi

Hiperglikemia dapat ditandai dengan seringnya terkena infeksi, terutama infeksi jamur di area genital. Infeksi jamur Candida albicans adalah penyebab yang umum.

Pada wanita, tanda-tanda infeksi yang dapat diamati meliputi rasa gatal, kemerahan, nyeri, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil, keputihan kental, atau keputihan yang tidak normal.

Tingginya kadar glukosa dalam darah meningkatkan risiko terkena infeksi jamur.

10. Mulut Kering

Kadar gula darah yang tinggi juga memengaruhi kondisi mulut. Salah satu yang terdampak adalah produksi air liur.

Penurunan produksi air liur dapat menyebabkan mulut menjadi lebih kering dan sering merasa haus. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di mulut.

11. Gusi Membengkak dan Mudah Berdarah

Tanda-tanda gula darah tinggi dapat diamati dari kondisi gusi. Gusi yang membengkak dan mudah berdarah menunjukkan ketidakberhasilan mengendalikan gula darah.

Kelebihan glukosa dalam air liur mendukung pertumbuhan bakteri di mulut, menyebabkan terbentuknya plak dan penyakit gusi, terutama jika mulut kering.

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada rongga mulut pada orang dengan kadar gula darah tinggi.

12. Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi adalah gejala lain hiperglikemia. Kondisi ini terjadi ketika pria tidak dapat atau mempertahankan ereksi.

Disfungsi ereksi seringkali dialami oleh penderita diabetes tipe 2. Kontrol gula darah yang buruk pada penderita dapat menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah.

Itulah beberapa tanda awal gula darah tinggi yang perlu diwaspadai. Jika mengalami salah satu atau beberapa tanda di atas, segera periksakan diri ke dokter.

  1. Anonim. 2022. High Blood Sugar (Hyperglycaemia). https://www.nhs.uk/conditions/high-blood-sugar-hyperglycaemia/. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  2. Anonim. 2021. Erectile Dysfunction and Diabetes: Take Control Today. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/erectile-dysfunction/in-depth/erectile-dysfunction/art-20043927. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  3. D’Arrigo, Terri. 2021. Early Signs and Symptoms of Diabetes. https://www.webmd.com/diabetes/guide/understanding-diabetes-symptoms. (Diakses pada 24 Januari 2023).
  4. Salomon, Sheryl H. 2019. 9 Signs Your Blood Sugar Is Out of Control. https://www.everydayhealth.com/hs/type-2-diabetes-management/blood-sugar-uncontrolled-pictures/. (Diakses pada 24 Januari 2023).

About The Author

Mengenali Amniosentesis: Persiapan dan Risiko

Hipersalivasi saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya