Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

12 Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas (Yang Harus Anda Tahu)

Myles Bannister

Pertolongan pertama untuk sesak napas dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sesak napas memiliki banyak penyebab dan pengobatan yang berbeda. Dalam banyak kasus, satu-satunya cara untuk mengatasi sesak napas adalah dengan menelepon 112 atau segera membawa korban ke rumah sakit. Jika sesak napas bukan disebabkan oleh keadaan medis darurat, Anda dapat mencoba beberapa perawatan sederhana untuk membantu meringankan kondisi tersebut. Berikut adalah langkah-langkah selengkapnya!

Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas

Berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi sesak napas, setidaknya sampai ambulans tiba atau ketika membawa korban ke rumah sakit. Berikut ini adalah beberapa pertolongan pertama yang harus Anda ketahui:

1. Atur Posisi Tubuh Nyaman

Langkah pertama yang dapat dilakukan saat melihat seseorang mengalami sesak napas adalah membantu mengatur posisi tubuh yang membuatnya nyaman.

Meskipun ada banyak cara untuk membantu korban mendapatkan lebih banyak udara, seperti dengan duduk atau setengah duduk untuk mengoptimalkan ekspansi dada, setiap orang memiliki posisi nyaman yang berbeda-beda, jadi biarkan korban memutuskan posisi apa yang paling nyaman.

2. Atasi Penyebab Sesak Napas

Pertolongan pertama selanjutnya yang dapat dilakukan untuk sesak napas adalah mengenali kondisi yang menyebabkan seseorang mengalaminya.

Tabung oksigen biasanya digunakan untuk orang yang memiliki masalah dengan paru-parunya. Anda juga dapat membantu korban menggunakan obat yang biasa mereka gunakan, seperti inhaler asma.

3. CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

Pertolongan lainnya adalah memeriksa pernapasan dan denyut nadi korban. Jika diperlukan, jika pasien berhenti bernapas, tidak ada denyut nadi yang teraba, atau kehilangan kesadaran, mulailah melakukan CPR. Ini melibatkan kompresi dada dan napas buatan pada seseorang yang tidak bernapas, mengalami serangan jantung, atau tenggelam.

4. Kendurkan Pakaian

Kendurkan semua pakaian atau aksesoris (terutama di sekitar leher) yang melekat pada tubuh korban. Pakaian yang ketat dapat membuat korban kesulitan bernapas.

5. Tetap Tenang

Sesak napas dapat menyebabkan kepanikan, baik pada korban maupun orang di sekitarnya. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah menjaga keadaan tetap tenang. Jika diketahui bahwa sesak napas disebabkan oleh kecemasan, ajak bicara korban dengan tenang dan cobalah mengurangi stres dengan mengidentifikasi rasa takut. Pindahkan korban ke tempat yang lebih tenang.

6. Istirahatkan Tubuh

Selain menjaga suasana tetap tenang, usahakan agar korban tidak banyak bergerak karena aktivitas berlebihan akan menghabiskan energi. Semakin banyak energi yang digunakan, semakin banyak oksigen yang diperlukan dan semakin sulit bernapas.

7. Berikan Aspirin

Jika sesak napas disebabkan oleh serangan jantung, Anda dapat membantu korban dengan memberikan aspirin. Aspirin digunakan untuk mengurangi pembekuan darah. Obat ini biasa digunakan untuk penderita penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke.

8. Sesak Napas akibat Asma

Jika terjadi sesak napas pada penderita asma, segera gunakan inhaler atau nebulizer jika ada. Jika tidak, segera periksakan ke unit gawat darurat terdekat.

9. Sesak Napas akibat Trauma/Kecelakaan

Seseorang yang mengalami kecelakaan atau benturan di dada juga dapat mengalami sesak napas, yang bisa disebabkan oleh patah tulang rusuk, perdarahan di rongga dada (hemotoraks), paru-paru yang kolaps sebagai akibat kehilangan tekanan di rongga dada (pneumotoraks), atau kehilangan darah yang banyak (anemia/syok hipovolemik).

Jika ada luka terbuka di dinding dada, itu bisa menyebabkan perdarahan yang banyak atau pneumotoraks. Kondisi ini sebaiknya ditutup dengan perban bersih dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

10. Bantu dengan Oksigen

Tindakan pertolongan pertama berikutnya yang harus Anda lakukan adalah membantu korban menggunakan oksigen. Jika ada tabung oksigen di rumah atau tempat kejadian, Anda dapat menggunakannya sambil menunggu transportasi ke rumah sakit.

Pemberian oksigen dapat meredakan gejala sesak napas, namun perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab sesak napas.

11. Sesak Napas akibat Tersedak

Tersedak terjadi ketika makanan atau benda asing (misalnya mainan atau benda kecil) masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan sumbatan. Ini bisa terjadi tiba-tiba dan jika sumbatan tidak dapat dihilangkan dalam waktu 5 menit, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dan bahkan kematian.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk sesak napas akibat tersedak adalah menenangkan pasien agar tidak panik dan tidak batuk. Jika tidak berhasil, Anda dapat melakukan manuver Heimlich dengan memberikan tekanan tiba-tiba di bagian tengah dada.

12. Hubungi Nomor Darurat

Jika terjadi sesak napas yang mengancam jiwa (pasien pucat, berkeringat dingin, bibir kebiruan, kesulitan berbicara, atau kehilangan kesadaran), segera hubungi ambulans. Jika Anda sendirian, segera minta bantuan untuk menghubungi ambulans sambil tetap memberikan pertolongan kepada pasien, sehingga bantuan medis dapat datang dan pasien dapat ditangani dengan sebaik-baiknya.

Referensi

  1. Anonim. Breathing difficulties – first aid. https://medlineplus.gov/ency/article/000007.htm. (Diakses pada 31 Maret 2020).
  2. Brouhard, Rod, EMT-P. 2019. First Aid Tips for Treating Shortness of Breath. https://www.verywellhealth.com/shortness-of-breath-treatment-1298897. (Diakses pada 31 Maret 2020).
  3. Breathing difficulties – first aid. https://medlineplus.gov/ency/article/000007.htm. (Diakses pada 31 Maret 2020).
  4. Chest pain: First aid. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-chest-pain/basics/art-20056705. (Diakses pada 31 Maret 2020)
  5. Handal, Dr. Kathleen, MD. What is the first aid treatment for breathing problems?. https://www.sharecare.com/health/first-aid-emergencies-and-conditions/what-first-aid-breathing-problems. (Diakses pada 31 Maret 2020).

About The Author

Gaslighting: Definisi, Ciri-Ciri, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Tahitian Noni: Manfaat, Cara Minum, Efek Samping, dll