Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

12 Permainan Tradisional yang Merangsang Pertumbuhan Anak

Myles Bannister

Permainan anak tradisional tidak hanya menjadi hiburan yang menyenangkan, tetapi memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh karena mengandalkan aktivitas fisik. Lebih lengkapnya simak berbagai jenis permainan anak dan manfaatnya dalam penjelasan di bawah ini!

Manfaat Permainan Anak Tradisional

Permainan tradisional bisa sangat bermanfaat bagi anak karena umumnya membutuhkan aktivitas fisik, keterampilan sosial, kreativitas, hingga imajinasi. Sederhananya, permainan ini dapat merangsang pertumbuhan, baik secara fisik maupun intelektual.

Apalagi permainan anak-anak tradisional yang dilakukan di luar ruangan. Beragam manfaat bisa didapatkan anak, antara lain:

  1. Memberi anak kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru.
  2. Membantu perkembangan fisik anak.
  3. Meningkatkan kreativitas.
  4. Membantu memperoleh keterampilan sosial.
  5. Mengembangkan sikap positif.
  6. Pengembangan kepribadian.
  7. Meningkatkan rentang perhatian pada anak.
  8. Memperkuat keterampilan motorik anak.
  9. Meningkatkan kecintaan anak pada alam.
  10. Membuat anak menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Daftar Permainan Anak Tradisional

Sebagian besar permainan anak adalah permainan kelompok, yang berarti bahwa selain aturan yang sederhana dan tempo yang cepat, permainan ini memungkinkan anak-anak berinteraksi satu sama lain, dengan berbicara, tertawa, dan berbagi pengalaman. Semua ini penting untuk pertumbuhan anak.

Berikut ini adalah berbagai permainan anak tradisional, di antaranya:

1. Lompat tali

Permainan ini disenangi baik anak laki-laki maupun perempuan, tetapi biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Tali terbuat dari karet gelang yang dikepang, baik kepang dua, tiga, atau empat.

Cara bermain dilakukan sendiri atau bersama teman-teman. Apabila sendiri, karet cukup diikat pada pohon atau tiang. Jika bersama teman, karet dipegang oleh dua teman, sementara satu orang melompati karet (dimainkan bergiliran). Anak yang melompat mengenai karet berarti dinyatakan kalah.

2. Main kelereng (gundu)

Permainan kelereng alias gundu memiliki nama berbeda di beberapa daerah, di Jawa Timur disebut nekeran, di Banjar disebut kleker, sementara di Palembang disebut ekar. Selain ketangkasan, permainan kelereng juga dapat melatih kejujuran anak.

Biasanya permainan ini digemari oleh anak laki-laki, tetapi terkadang anak perempuan juga memainkannya. Permainan tradisional ini umumnya dimainkan di lapangan terbuka. Ada banyak macam permainan kelereng, misalnya kelereng anak panah, lingkaran, kubah, dan kelereng di lubang.

3. Engklek

Selain nama engklek, permainan anak tradisional ini memiliki nama lain, yaitu gacok atau batu lempar. Permainan ini menggunakan gacok dari batu bata atau keramik yang berukuran 5-7 sentimeter. Gacok digosokan pada lantai atau semen agar ujungnya tidak runcing.

Kemudian buatlah garis kotak-kotak membentuk huruf T di permukaan yang rata menggunakan kapur, bata, atau ujung ranting. Setiap kotak yang diberi angka dilempari gacor atau batu bata, apabila tidak meleset, dilompati dengan satu kaki.

4. Injit-injit semut

Permainan injit-injit semut dapat dimainkan dua orang atau lebih. Semua yang bermain harus duduk di lantai membentuk lingkaran. Tangan yang bermain dikumpulkan sambil mencubit tangan pemain yang berada di bawahnya. Permainan ini membuat anak-anak merasa lucu, sakit, dan ingin berada paling atas.

Tangan yang saling mencubit dan menumpuk ke atas digoyang-goyangkan ke atas dan ke bawah sembari menyanyikan lagu injit-injit semut.

5. Gasing

Gasing adalah permainan yang biasanya disukai anak laki-laki. Permainan gasing harus dimainkan di tanah lapang yang keras agar dapat berputar dengan sempurna.yang keras.

Cara bermain gasing cukup sederhana. Selain gasing, permainan ini membutuhkan seutas tali. Tali gunanaya untuk dililitkan pada tampuk gasing. Kemudian tali ditarik sekuat mungkin agar gasing jatuh ke tanah dan berputar kencang.

6. Patok lele

Permainan patok lele biasanya dilakukan anak sekolah dasar (SD) kelas 3-6 sekolah dasar. Namun, orang dewasa juga gemar memainkannya. Permainan ini tidak disarankan dimainkan oleh anak-anak yang masih kecil karena sedikit berbahaya.

Patok lele dimainkan menggunakan kayu kecil. Kayu ini dipotong sepanjang setengah meter sebagai pemukul. Satu kayu lagi dapat dipotong sejengkal, yang disebut anak patok lele.

7. Tarik tambang

Permainan tradisional ini sering kali diperlombakan dalam rangka perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, tarik tambang juga biasa dilakukan anak sekolah.

Tarik tambang tentunya membutuhkan tenaga yang kuat untuk menarik lawan agar jatuh. Dua kelompok memegang ujung tambang dengan jumlah yang sama, kedua kelompok saling tarik untuk menjatuhkan lawan.

8. Layang-layang (layangan)

Bermain layang-layang dapat dilakukan sendiri atau bersama teman agar lebih seru. Anda bisa membuat layang-layang sendiri di rumah atau bisa membelinya di pasar.

Cara menerbangkan layangan harus di lapangan terbuka dengan angin yang kencang. Apabila sedikit angin, mintalah bantuan teman untuk membentangkan layangan agar dapat terbang.

9. Permainan lempar boy

Permainan lempar boy dapat dimainkan oleh 5-6 anak. Sebelum dimulai, pemain harus melakukan hompimpa. Anak yang terakhir kalah akan akan menjadi penjaga.

Cara bermain, buat lingkaran berdiameter delapan meter. Setiap pemain yang menang ketika hompimpa harus meletakkan batu yang dimilikinya di tengah lingkaran dengan cara bertindih atau bersusun ke atas. Kemudian semua pemain berada dalam lingkaran lempar boy.

Ketika batu telah dilempar, setiap pemain dalam lingkaran harus lekas keluar sebelum terpegang oleh penjaga.

10. Egrang

Permainan anak tradisional ini tidak membutuhkan tempat khusus. Anak bisa memainkan egrang di tanah, lapangan, pinggir pantai, atau di jalanan.

Alatnya sudah pasti egrang yang terbuat dari selubung bambu yang dirangkai seperti huruf L. Cara menaiki egrang harus secara perlahan dan perlu latihan. Apabila sudah menguasainya, anak dapat berjalan menggunakan egrang.

11. Petak umpet

Permainan ini sering dimainkan oleh anak-anak karena aturan sangat mudah dan tidak memerlukan peralatan. Seperti permainan lainnya, sebelumnya harus hompimpah untuk mencari yang kalah.

Anak yang kalah harus menghitung dengan mata tertutup sementara yang lain bersembunyi. Ketika hitungan mundur berakhir, anak itu kemudian harus mencoba dan menemukan teman-teman yang lain.

12. Lompat karung

Permainan ini juga menjadi salah satu yang biasa dimainkan pada perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, permainan ini juga sering kali dimainkan di sekolah atau di tempat-tempat lain sebagai hiburan anak-anak.

Permainannya cukup membutuhkan karung bekas yang masih layak pakai. Karung yang digunakan harus berukuran besar agar pemain bisa masuk ke dalam karung. Anak yang masuk karung harus melompat dari garis awal sampai garis akhir.

Nah, itulah berbagai macam permainan anak tradisional yang penting untuk Anda tahu. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

Referensi

  1. Anonim. 2019. Best Traditional Games for Children. https://lingokids.com/blog/posts/best-traditional-games-for-children (Diakses pada 14 Maret 2022)
  2. Mrunal. 2019. 10 Amazing Benefits of Outdoor Games for Kids. https://parenting.firstcry.com/articles/10-amazing-benefits-of-outdoor-games-for-kids/ (Diakses pada 14 Maret 2022)
  3. Yulita, Rizky. 2017. Permainan Tradisional Anak Nusantara. https://budi.kemdikbud.go.id/buku/pdf/56.%20Isi%20dan%20Sampul%20Permainan%20Tradisional%20Anak%20Nusantara.pdf (Diakses pada 14 Maret 2022)

About The Author

Ileostomi: Definisi, Fungsi, Prosedur, dan Efek Samping

Anak Dede Sunandar Mengidap Sindrom Williams