Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

12 Penyebab Depresi yang Sering Dialami dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Depresi dapat terjadi akibat banyak penyebab, yang perlu dihindari untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Meskipun begitu, ada beberapa penyebab yang tidak bisa dihindari. Apa saja penyebabnya? Simak penjelasan lengkap tentang penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini!

Penyebab Depresi yang Paling Umum

Depresi adalah gangguan mental yang umum terjadi pada setiap orang. Namun, pemicu depresi pada beberapa orang tidak selalu diketahui. Para peneliti menduga ada banyak penyebabnya yang berbeda-beda dan tidak selalu dapat dicegah.

Berikut ini beberapa penyebab depresi yang paling umum:

1. Genetik

Memiliki anggota keluarga dengan riwayat depresi dapat meningkatkan risiko depresi. Genetik depresi adalah gangguan kompleks yang melibatkan banyak gen yang masing-masing memberikan dampak kecil.

Genetik depresi tidaklah sesederhana penyakit genetik murni seperti Huntington’s chorea atau cystic fibrosis.

2. Perubahan Hormon

Perubahan hormonal dalam tubuh dapat berperan dalam menyebabkan atau memicu depresi. Hal ini terutama terjadi pada wanita selama kehamilan dan saat melahirkan. Penyebab depresi lainnya meliputi masalah tiroid, menopause, dan kondisi medis lainnya.

3. Ketidakseimbangan Kimia Otak

Ketidakseimbangan neurotransmitter yang mengontrol suasana hati dapat menjadi penyebab depresi. Neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin berperan penting dalam suasana hati.

Ketika neurotransmitter tertentu kekurangan, seperti serotonin, dapat menyebabkan gejala depresi klinis.

4. Kesehatan Fisik & Kondisi Medis Tertentu

Orang dengan penyakit kronis, gangguan tidur, atau kondisi tiroid lebih rentan terhadap depresi. Pikiran dan tubuh saling terhubung, sehingga masalah kesehatan fisik dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Beberapa penyakit seperti gangguan tiroid, penyakit Addison, dan penyakit hati juga dapat menjadi penyebab depresi.

5. Perubahan Hormon Seks Wanita

Wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi, terutama selama perubahan hormonal seperti menstruasi, kehamilan, melahirkan, dan perimenopause. Perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan juga dapat memicu depresi pasca persalinan.

6. Gangguan Irama Sirkadian

Gangguan depresi musiman terjadi akibat gangguan pada ritme sirkadian tubuh. Hal ini terjadi terutama pada musim dingin atau daerah beriklim dingin yang cenderung berkabut dan mendung.

7. Gizi Buruk

Kekurangan nutrisi dalam makanan dapat menyebabkan depresi. Kekurangan asam lemak omega-3 dan asupan gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi.

8. Stres

Stres yang tidak bisa diatasi dengan baik dapat menyebabkan depresi. Kadar hormon kortisol yang tinggi akibat stres dapat menekan neurotransmitter serotonin, yang pada akhirnya memicu depresi.

9. Kehilangan Seseorang

Kehilangan orang yang dicintai dapat menyebabkan gejala depresi. Gejala seperti kesulitan tidur, hilangnya nafsu makan, dan kehilangan minat dalam aktivitas adalah respons normal terhadap kehilangan. Namun, jika gejala tersebut memburuk, bisa menjadi tanda depresi.

10. Alkohol dan Narkoba

Penggunaan alkohol berlebihan atau penyalahgunaan narkoba dapat menjadi penyebab depresi. Misalnya, ganja dapat menyebabkan depresi terutama pada remaja. Alkohol dapat memengaruhi kimia otak dan meningkatkan risiko depresi.

11. Melahirkan

Perubahan hormonal dan tanggung jawab merawat bayi dapat menyebabkan depresi pascanatal. Hal ini terutama terjadi pada wanita yang tidak memiliki dukungan yang memadai.

12. Kesepian

Kesepian dapat meningkatkan risiko depresi. Kesepian bisa disebabkan oleh jarak dengan keluarga, putus hubungan, atau kehilangan teman. Interaksi sosial yang aktif dapat membantu mengatasi depresi.

Cara Mengatasi Depresi

Depresi dapat diatasi dengan berbagai cara, seperti berkonsultasi dengan dokter atau psikiater, menggunakan bahan alami seperti ginseng, lavender, dan chamomile, melakukan olahraga, atau mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan resep dokter.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Clinical depression. https://www.nhs.uk/conditions/clinical-depression/causes/. (Diakses pada 21 Juli 2020)
  2. Goldman, Laura. 2019. What is depression and what can I do about it?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/8933. (Diakses pada 21 Juli 2020)
  3. Higuera, Valencia dan Kimberly H. 2020. Everything You Want to Know About Depression. https://www.healthline.com/health/depression#symptoms. (Diakses pada 21 Juli 2020)
  4. Mayo Clinic Staff. 2018. Depression (major depressive disorder). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/depression/symptoms-causes/syc-20356007. (Diakses pada 21 Juli 2020)
  5. Schimelpfening, Nancy. 2020. Causes and Risk Factors of Depression. https://www.verywellmind.com/common-causes-of-depression-1066772. (Diakses pada 21 Juli 2020)

About The Author

Viral Fenomena Crosshijaber, Apa Kaitannya dengan Identitas Diri?