Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

11 Penyebab Anak Tidak Mau Makan yang Harus Diwaspadai oleh Orang Tua

Myles Bannister

Anak tidak mau makan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti saat mereka sedang sakit, sensitif terhadap tekstur makanan, lelah, bosan dengan menu makanan, atau memiliki alergi makanan tertentu. Orang tua perlu waspada terhadap penyebab-penyebab ini. Berikut penjelasan lengkapnya:

Penyebab Anak Tidak Mau Makan

Orang tua pasti khawatir jika anak tidak memiliki nafsu makan. Meskipun hal ini umum terjadi, namun masalah anak tidak mau makan harus ditangani dengan serius. Berikut adalah beberapa penyebab yang dapat menyebabkan anak kehilangan nafsu makan:

1. Alergi atau Intoleransi Makanan

Alergi makanan yang umum terjadi pada balita adalah alergi terhadap protein susu, telur, gandum, kacang-kacangan, atau makanan lainnya. Alergi makanan dapat memicu gejala seperti mual, muntah, ruam kulit, atau sakit perut.

Sementara itu, intoleransi makanan biasanya terjadi pada anak-anak yang memiliki intoleransi terhadap laktosa, gluten, atau jagung. Gejala intoleransi makanan meliputi gangguan pencernaan seperti kembung, diare, perut penuh gas, dan sakit perut.

Kondisi-kondisi ini dapat membuat balita atau anak enggan untuk makan atau mencoba makanan baru. Meskipun balita tidak dapat mengungkapkan hal ini secara langsung, tetapi mereka dapat menolak makanan jika orang tua tidak memahami cara menghadapi masalah anak yang susah makan.

2. Refluks dan Muntah

Balita yang baru mencoba makanan pendamping ASI (MPASI) mungkin mengalami kondisi yang disebut refluks, yaitu saat asam lambung atau isi perut naik kembali ke kerongkongan. Hal ini dapat disebabkan oleh balita makan dalam posisi berbaring, menggunakan popok yang terlalu ketat saat makan, langsung bermain setelah makan, atau masalah pencernaan lainnya.

Di samping itu, anak Anda juga mungkin mengalami mual dan muntah yang membuatnya kehilangan nafsu makan. Muntah yang sering dan berlebihan dapat menjadi tanda bahwa sistem pencernaan bayi masih belum sepenuhnya berkembang, ada infeksi tertentu, dampak dari penggunaan obat-obatan, atau balita merasa sakit.

3. Diare atau Sembelit

Sistem pencernaan bayi yang masih berkembang dan beradaptasi dengan makanan seperti susu atau MPASI dapat menyebabkan efek samping seperti diare atau sembelit. Sembelit pada bayi jarang terjadi, sedangkan diare pada bayi dapat terjadi dengan gejala sering buang air besar, tubuh lesu, hilang nafsu makan, sering buang air kecil sedikit, dan berat badan menurun.

4. Kolik dan Masalah Nafsu Makan

Kolik adalah kondisi di mana bayi menangis atau rewel selama berjam-jam. Meskipun kolik bukanlah penyebab dari kehilangan nafsu makan pada anak, namun kondisi ini membuat bayi sulit berhenti menangis dan mengganggu kemampuan bayi untuk minum susu dalam jumlah yang cukup. Bayi memerlukan waktu yang cukup lama untuk berhenti menangis, menjadi tenang, dan akhirnya mau makan atau minum susu kembali.

5. Masalah Kesehatan yang Lebih Serius

Penyebab anak tidak mau makan juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan yang lebih serius, seperti hipotiroidisme kongenital, botulisme pada bayi, penyakit celiac, fibrosis kistik, sindrom Down, atau masalah medis lainnya.

Jika masalah nafsu makan tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memicu masalah pertumbuhan dan perkembangan anak atau bahkan gizi buruk. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk selalu memantau kesehatan dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak agar mereka dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas.

6. Faktor Sensorik

Anak memiliki faktor sensorik yang memengaruhi nafsu makan atau pola makannya. Anak cenderung menolak makanan jika anak menganggapnya tidak enak, memiliki tekstur yang aneh, rasa yang tidak enak, terasa jijik, atau aroma yang tidak sedap.

Anak-anak sangat bergantung pada indera sensorik saat memilih makanan. Karena itu, mereka akan makan berdasarkan apa yang menurut indera mereka menarik atau enak. Anak-anak belum memiliki pengetahuan tentang makanan sehat atau nutrisi yang baik.

7. Faktor Motorik

Khususnya untuk balita yang sedang menjalani pola makan MPASI, faktor motorik akan mempengaruhi nafsu makan mereka. Balita mungkin merasa sulit mengunyah dan menelan dengan baik, atau mereka masih beradaptasi dengan jenis makanan baru seperti nasi. Inilah salah satu alasan mengapa anak enggan makan nasi.

Alasan anak tidak mau makan nasi mungkin karena mereka belum tahu bagaimana cara mengunyah dengan benar, takut tersedak, muntah, atau merasa sakit perut. Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan bahwa anak memiliki keterampilan motorik oral yang baik atau berkonsultasi dengan dokter anak mengenai masalah ini.

8. Perubahan Menu Makan

Mungkin Anda memberikan anak makanan baru yang belum pernah mereka coba sebelumnya, atau menu makanan yang berbeda dari biasanya. Anak cenderung menolak menu makanan baru ini, terutama jika menurut indera mereka, makanan tersebut tidak enak. Beberapa orang tua mungkin mengalami kesulitan dalam mengenalkan menu makanan baru kepada anak.

9. Tidak Memiliki Jadwal Makan yang Teratur

Anak cenderung makan dengan teratur jika mereka terbiasa dengan jadwal makan yang konsisten. Misalnya, sarapan pada pukul 7 pagi, makan siang pada pukul 12 siang, camilan sehat pada pukul 3 sore, dan makan malam sebelum pukul 8 malam.

Jika anak tidak terbiasa dengan jadwal makan yang teratur, dan selalu makan sambil menonton TV atau bermain ponsel, mereka tidak akan fokus pada makanan atau bahkan menganggapnya tidak penting.

10. Picky Eater

Salah satu gejala picky eater (pemilih makanan) adalah mereka hanya mau makan jenis makanan tertentu dan menolak menu makanan lain yang tidak mereka sukai. Hal ini dapat mempengaruhi pola makan, nafsu makan, dan pemenuhan nutrisi harian mereka.

11. Orang Tua Terlalu Memaksa dan Menekan Anak

Salah satu penyebab anak tidak mau makan adalah saat anak ditekan atau dipaksa oleh orang tua atau orang dewasa yang merawatnya. Meskipun orang tua tentu saja merasa khawatir dan kecewa ketika anak tidak mau makan atau minum susu, semakin anak dipaksa untuk makan, semakin ia akan menolak makan bahkan ketika ia sangat lapar.

Untuk itu, disarankan agar orang tua menggunakan pendekatan yang lebih lembut saat anak tidak mau makan. Orang tua mungkin harus duduk bersama anak saat makan, meyakinkan anak bahwa makanan itu enak, atau membuat makanan terlihat menarik agar anak mau makan lagi.

Cara Mengatasi Anak yang Tidak Mau Makan

Berikut adalah beberapa cara mengatasi anak yang kehilangan nafsu makan:

  • Berikan variasi makanan dengan bentuk dan warna yang menarik namun tetap sehat.
  • Berikan anak jus buah, sop buah, atau smoothies untuk menambah nutrisi.
  • Atur jadwal makan anak dengan teratur.
  • Jangan memarahi atau memaksa anak jika ia tidak mau makan.
  • Tanyakan pada anak apa yang ingin ia makan.
  • Ajak anak untuk membeli bahan makanan dan menyiapkan makanan bersama-sama.
  • Makan bersama anak dan ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
  • Tetap pantau berat badan dan perkembangan anak.
  • Jika anak tidak mau makan dan disertai dengan gejala seperti penurunan berat badan atau sakit, segera konsultasikan dengan dokter.

Referensi

  1. Anonim. 2016. Poor Feeding in Infants. https://www.healthline.com/health/poor-feeding-in-infants. (Diakses pada 15 Juli 2021).
  2. CASTLE, JILL, MS, RDN. 2021. 12 Reasons Kids Refuse to Eat. https://jillcastle.com/childhood-nutrition/12-reasons-child-wont-eat/. (Diakses pada 1 Agustus).
  3. Brennan, Dan, MD. 2020. Slideshow: Common Baby Feeding Problems. https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-feeding-problems. (Diakses pada 15 Juli 2021).
  4. Grogan, Alisha, MOT, OTR/L. 2014. 5 Reasons Kids Refuse to Eat. https://yourkidstable.com/5-reasons-kids-refuse-to-eat/. (Diakses pada 1 Agustus).
  5. Raising Child. 2020. Toddler not eating? Ideas and tips. https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/common-concerns/toddler-not-eating. (Diakses pada 15 Juli 2021).

About The Author

10 Penyebab Leher Kanan Sakit (No. 9 Patut Diwaspadai!)

Mengapa SGOT SGPT Tinggi? Ini Penyebabnya!