Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

11 Jenis Bahan Kimia dan Bahayanya bagi Kesehatan

Myles Bannister

Bahan kimia berbahaya bagi kesehatan dapat kita temukan dalam berbagai barang rumah tangga, seperti deterjen, cairan pembersih, cat, dan lainnya. Simak penjelasan selengkapnya tentang bahan kimia berbahaya dalam barang sehari-hari hingga cara menghindarinya di bawah ini!

Apa Itu Bahan Kimia?

Bahan kimia adalah setiap zat yang terdiri dari materi. Zat ini termasuk cairan, padat, atau gas. Bahan kimia merupakan zat murni (unsur) atau campuran apa pun (larutan, senyawa, atau gas). Ini dapat dihasilkan oleh alam atau dibuat oleh manusia.

Bahan kimia alami seperti air terjadi di alam. Sedangkan bahan kimia lainnya diproduksi, seperti klorin. Bahan kimia ini ada di sekitar Anda, termasuk pada makanan hingga pakaian. Meski bermanfaat untuk beragam produk, zat ini berbahaya bagi kesehatan jika sering terpapar.

Daftar Bahan Kimia yang Berbahaya bagi Kesehatan

Bahan kimia berpotensi berbahaya dapat ditemukan di setiap ruangan rumah. Jika tidak digunakan dengan benar, produk ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan ringan hingga serius, atau bahkan mengancam nyawa Anda atau anak-anak.

Berikut adalah bahan kimia yang berbahaya:

1. Arsenik

Arsenik adalah bahan kimia yang dikenal sebagai karsinogen. Zat ini dapat menyebabkan keracunan dan terkait dengan kanker kulit, kandung kemih, ginjal, dan paru-paru.

Makanan tertentu mengandung arsenik organik dan anorganik. Arsenik anorganik meningkatkan risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya.

Kedua jenis arsenik tersebut ditemukan dalam jus apel dan anggur, serta beras dan produk beras. Senyawa ini juga ditemukan dalam beberapa bidang industri.

2. Merkuri

Merkuri adalah bahan kimia beracun yang dapat membahayakan perkembangan janin dalam kandungan dan bayi baru lahir.

Merkuri terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk unsur, anorganik, dan organik, semuanya memiliki efek racun yang berbeda. Ini termasuk pada sistem saraf, pencernaan, sistem imun, paru-paru, ginjal, kulit, dan mata.

Logam ini masuk ke lingkungan melalui polusi udara dan limbah industri. Ketika mengontaminasi air, ikan dapat menyerapnya melalui insang. Manusia dapat terpapar melalui konsumsi kerang dan ikan tertentu.

3. Fluoride

Fluoride memiliki efek positif untuk mengurangi gigi berlubang, tetapi terlalu banyak fluoride dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Ini termasuk perubahan warna gigi, lubang pada email gigi, tulang rapuh, dan neurotoksisitas.

Fluoride adalah bahan kimia alami yang terdapat dalam tanah dan air tanah, tetapi biasanya ditambahkan ke dalam pasokan air kota. Fluoride juga ditemukan dalam pasta gigi dan obat kumur.

Ahli percaya bahwa air minum harus mengandung fluoride hingga 0,7 bagian per juta. Namun, pada tingkat ini, sebanyak satu dari lima anak terkadang mendapatkan terlalu banyak fluoride.

4. Pestisida

Pestisida adalah bahan kimia yang berpotensi karsinogenik dan terkait dengan limfoma Non-Hodgkin, leukemia pada anak, dan efek negatif pada perkembangan neurobehavioral.

Bahan kimia ini biasanya digunakan dalam pertanian untuk membunuh serangga dan gulma, tetapi dapat meresap ke dalam pasokan air tanah.

Pestisida dapat ditemukan di berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan produk pertanian lainnya.

5. Benzena

Benzena adalah senyawa kimia organik yang terkait dengan berbagai efek dan penyakit yang merugikan, termasuk kanker dan efek hematologis.

Manusia dapat terpapar di tempat kerja, di lingkungan umum, dan rumah.

6. Cadmium

Cadmium adalah unsur logam berat yang dapat memberikan efek toksik pada ginjal serta sistem kerangka dan pernapasan. Zat ini tergolong karsinogen manusia.

Cadmium ditemukan di lingkungan, khususnya di lingkungan perairan. Paparan yang berpotensi menjadi perhatian khusus bagi anak-anak.

7. Formaldehida

Formaldehida adalah bahan kimia yang tergolong karsinogen dan terkait dengan berbagai efek negatif, termasuk kanker sel skuamosa dan iritasi kulit.

Ruam kulit, mata dan tenggorokan berair, sensasi terbakar, hidung tersumbat, dan ruam kulit adalah reaksi alergi yang dapat terjadi akibat kontak dengan produk yang mengandung formaldehida.

Formaldehida digunakan sebagai cairan pembalseman dan mengawetkan sejumlah produk rumah tangga.

8. Bisphenol A (BPA) dan Phthalates

BPA dan phthalates adalah bahan kimia yang mengganggu sistem endokrin dan dapat memengaruhi perkembangan dan kesehatan reproduksi.

BPA dapat terkait dengan pubertas dini pada anak perempuan. Phthalates terkait dengan kadar testosteron rendah dan masalah reproduksi pria.

BPA ditemukan di kaleng makanan dan minuman, botol susu formula, dan struk belanja. Tiga jenis phthalates mungkin masih digunakan dalam plastik vinil dan untuk mengawetkan aroma dalam produk kecantikan.

9. Timbal

Timbal adalah zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf, pertumbuhan terhambat, keterlambatan perkembangan, dan kerusakan ginjal.

Timbal digunakan dalam cat sebelum tahun 1978 dan dilarang dalam produk yang dipasarkan untuk anak-anak.

10. Perklorat

Perklorat dapat mengganggu penyerapan yodium ke dalam kelenjar tiroid dan mengganggu produksi hormon tiroid yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Perklorat terdapat dalam bahan bakar roket, bahan peledak, kembang api, pemutih, dan pupuk.

11. Asbestos

Asbes dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang patut diwaspadai, termasuk kanker paru-paru, mesothelioma, kanker laring, kanker ovarium, dan asbestosis.

Orang dapat terpapar asbes melalui udara yang tercemar serat asbes, di lingkungan kerja, dan dalam ruangan yang mengandung serpihan asbes.

Itulah bahan-bahan kimia berbahaya yang penting untuk dihindari guna mencegah dampak negatif bagi kesehatan. Pilih produk dengan bijak agar aman bagi Anda dan keluarga.

Referensi

  1. Anonim. 2020. 10 chemicals of public health concern. https://www.who.int/news-room/photo-story/photo-story-detail/10-chemicals-of-public-health-concern (Diakses pada 22 September 2021)
  2. Anonim. 2018. Household Chemical Products and Their Health Risk. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11397-household-chemical-products-and-their-health-risk (Diakses pada 22 September 2021)
  3. Anonim. 2020. What is a Chemical?. https://www.nrc.gov/reading-rm/basic-ref/students/science-101/what-is-a-chemical.html (Diakses pada 22 September 2021)
  4. Savoie, Keely. 2013. 10 Harmful Chemicals to Avoid. https://www.parents.com/health/injuries/safety/harmful-chemicals-to-avoid/ (Diakses pada 22 September 2021)

About The Author

9 Cara Mengobati Gondongan (Aman dan Alami)

Avelox: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll