Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

10 Terapi Anak Autis yang Aman dan Efektif

Myles Bannister

Terapi anak autis sebaiknya dimulai sedini mungkin untuk mencegah gangguan yang lebih parah di masa depan. Meskipun tidak dapat menyembuhkan kondisi tersebut, terapi dapat meningkatkan kemampuan dan mengurangi gejala. Berikut penjelasan lebih lanjut:

Macam-macam Terapi Anak Autis

Anak dengan autisme mengalami gangguan dalam komunikasi sosial, perilaku, dan kemampuan kognitif. Oleh karena itu, rencana pengobatan biasanya melibatkan berbagai disiplin ilmu. Berikut adalah beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk anak autis:

1. Terapi Okupasi

Terapi ini membantu anak meningkatkan kemampuan melakukan tugas sehari-hari seperti belajar, berpakaian, dan menggunakan alat makan. Terapi ini mencakup aktivitas yang berhubungan dengan sekolah, bermain, atau pekerjaan yang sedang dilakukan anak. Fokus terapi disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan anak.

2. Terapi Wicara

Terapi ini bertujuan untuk membantu anak berbicara dan berinteraksi dengan orang lain. Cara terapi ini meliputi keterampilan nonverbal seperti kontak mata, bergantian berbicara, dan memahami gerakan tubuh.

Terapi wicara juga dapat melibatkan penggunaan simbol atau bahasa isyarat. Untuk hasil yang efektif, terapis wicara perlu bekerja sama dengan orang tua dan guru untuk mempraktikkan keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari.

3. Analisis Perilaku Terapan

Terapi ini menggunakan penguatan positif dan pengajaran keterampilan baru dengan memberikan hadiah kepada anak autis. Orang tua dan pengasuh diajarkan cara memberikan umpan balik secara bertahap kepada anak.

Terapi ini disesuaikan dengan kondisi anak, seperti keterampilan komunikasi, keterampilan sosial, dan tugas sekolah. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima terapi ini sejak dini dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan perbaikan yang berkelanjutan.

Analisis perilaku terapan memiliki beberapa jenis, di antaranya:

  • Discrete Trial Training (DTT): Memecah perilaku yang diinginkan menjadi langkah-langkah sederhana.
  • Early Intensive Behavioral Intervention (EIBI): Dapat diterapkan pada anak di bawah usia lima tahun dan biasanya dilakukan selama beberapa tahun untuk membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi dan mengurangi perilaku bermasalah seperti agresi atau melukai diri sendiri.
  • Pivotal Response Treatment (PRT): Fokus terapi pada area penting perkembangan anak, seperti manajemen diri dan tanggung jawab dalam situasi sosial.
  • Verbal Behavior Intervention (VBI): Meningkatkan keterampilan berbicara anak.

4. Terapi Keterampilan Sosial

Terapi ini bertujuan meningkatkan interaksi sosial dan membentuk hubungan dengan orang lain. Anak belajar melalui permainan peran. Orang tua juga berperan penting dalam membantu anak meningkatkan keterampilan sosial mereka.

5. Terapi Menunggang Kuda

Terapi ini juga dikenal sebagai hipoterapi. Anak belajar menunggang kuda dengan bimbingan seorang terapis. Terapi ini juga merupakan bentuk terapi fisik karena anak harus merespon dan menyesuaikan diri dengan gerakan kuda.

Penelitian menunjukkan bahwa terapi ini dapat membantu anak-anak usia 5 hingga 16 tahun meningkatkan keterampilan sosial dan berbicara. Terapi ini juga membantu anak mengurangi sensitivitas dan tingkat keaktifan yang tinggi.

6. Picture Exchange Communication System (PECS)

Terapi ini mengajarkan anak menggunakan gambar untuk berkomunikasi dan menukar dengan barang atau aktivitas. Metode ini dirancang untuk anak yang tidak bisa berbicara, tidak bisa memahami, atau memiliki kesulitan dalam pemahaman.

Terapi ini mungkin tidak efektif untuk anak-anak yang tidak tertarik untuk berkomunikasi atau tidak memiliki minat pada objek, aktivitas, atau makanan tertentu. Tinjauan penelitian terhadap PECS menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima terapi ini mengalami peningkatan kemampuan komunikasi tetapi memiliki sedikit kemajuan dalam percakapan dengan orang lain.

7. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) adalah bentuk terapi wicara yang dapat digunakan untuk anak autis. Selama sesi CBT, anak belajar hubungan antara perasaan, pikiran, dan perilaku. Teknik ini dapat membantu mengenali pikiran dan perasaan yang memicu perilaku negatif.

Penelitian menunjukkan bahwa CBT sangat efektif dalam membantu anak autis mengatasi kecemasan. Terapi ini juga membantu anak mengenali emosi orang lain dan menghadapi situasi sosial dengan lebih baik.

8. Terapi Sensori Integrasi

Anak dengan autisme sering memiliki sensitivitas sensorik yang tidak normal terhadap rangsangan visual, auditori, atau olfaktori. Terapi ini bertujuan mengatur respons anak terhadap rangsangan sensorik.

Terapis okupasi biasanya melakukan teknik ini melalui permainan seperti menggambar di pasir atau melompat tali.

9. Developmental and Individual Differences Relationship (DIR)

Terapi ini, juga dikenal sebagai floortime, melibatkan terapis dan orang tua dalam aktivitas yang disukai anak. Terapi ini tergantung pada motivasi anak untuk berpartisipasi dan berinteraksi dengan orang lain. Terapis akan memperhatikan minat anak dalam mengembangkan keterampilan baru.

10. Obat-obatan

Meskipun tidak ada obat yang khusus ditujukan untuk mengobati autisme, beberapa obat yang digunakan untuk kondisi lain dapat membantu mengurangi gejala autisme. Obat-obatan seperti antipsikotik, antidepresan, stimulan, dan antikonvulsan dapat membantu mengelola gangguan ini. Konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum memberikan obat-obatan ini pada anak.

Namun, penting untuk diingat bahwa autisme adalah kondisi medis yang kompleks dan tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dengan pendekatan dan perawatan yang tepat, gejala autisme dapat dikelola. Bekerja sama dengan dokter adalah langkah penting untuk menentukan rencana perawatan yang paling efektif.

Referensi

  1. Anonim. What Therapies, Besides Play Therapy, Also Help with Autism? Diambil dari https://www.webmd.com/brain/autism/therapies-to-help-with-autism. Diakses pada 26 Agustus 2020.
  2. Osborn, Corinne O’Keefe. 2020. Autism Treatment Guide. Diambil dari https://www.healthline.com/health/autism-treatment. Diakses pada 26 Agustus 2020.
  3. O’Rourke, Christine dan Mark Bertein. 2020. Which Behavior Therapy Works Best for Children with Autism? Diambil dari https://www.additudemag.com/which-behavior-therapy-works-best/. Diakses pada 26 Agustus 2020.

About The Author

Apakah Gusi yang Sering Berdarah Merupakan Gejala Awal Kanker?

15 Mitos Seputar Melahirkan yang Harus Diketahui oleh Ibu Hamil