Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

10 Penyebab Dada Terasa Panas dan Sakit, Bukan Cuma Serangan Jantung!

Myles Bannister

Dada terasa panas disertai dengan rasa sakit dapat mengindikasikan berbagai penyakit. Penting untuk mengetahui penyebab dari kondisi ini agar Anda dapat mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Dada Sakit dan Dada Terasa Panas

Rasa sakit atau rasa terbakar di dada dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Ada banyak organ dan jaringan yang terletak di area dada dan jika salah satu terkena, maka dapat menyebabkan gejala seperti sakit atau sensasi panas pada dada. Sebagian penyebab merupakan kondisi serius, namun sebagian lainnya tidak terlalu mengkhawatirkan.

Berikut adalah beberapa penyebab dada sakit atau dada terasa panas yang mungkin terjadi:

1. Serangan Jantung

Salah satu penyebab dada sakit yang umum adalah serangan jantung.

Ketika serangan jantung terjadi, pasokan darah ke jantung terputus sehingga otot jantung mulai mati. Selain menyebabkan dada terasa panas, sesak, dan sakit, serangan jantung juga dibarengi dengan gejala lain seperti nyeri tubuh bagian atas, berkeringat mual, dan kelelahan.

Serangan jantung adalah kondisi darurat medis yang serius dan harus segera mendapatkan penanganan.

2. Refluks Asam Lambug atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Salah satu penyebab sakit dada yang umum adalah refluks asam lambung atau GERD.

Kondisi ini terjadi ketika isi perut naik ke kerongkongan. Adanya asam lambung yang naik ke kerongkongan ini menyebabkan sensasi terbakar di dada. Gejala GERD lainnya termasuk sensasi asam atau pahit di mulut, mual dan muntah, kesulitan menelan.

GERD juga dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti batuk kronis atau asma.

3. Ketegangan Otot

Ketegangan otot di sekitar tulang rusuk juga dapat menyebabkan sakit dada.

Ketegangan ini dapat menyebabkan nyeri dada yang persisten. Ciri sakit dada yang disebabkan oleh ketegangan otot adalah rasa sakitnya yang bertambah ketika Anda mulai aktivitas atau ketika bagian yang sakit ditekan.

Sakit dada akibat serangan jantung biasanya tidak terpengaruh oleh sentuhan secara langsung.

4. Cedera Tulang Rusuk

Cedera pada tulang rusuk dapat menyebabkan sakit dada.

Cedera ini dapat berbentuk memar, patah, atau fraktur tulang. Anda mungkin merasakan rasa sakit yang hebat atau mendengar suara retakan saat mendapatkan cedera tersebut. Pemeriksaan rontgen diperlukan untuk memastikan kondisi tulang.

5. Hiatal Hernia

Hiatal hernia adalah kondisi di mana organ bagian atas lambung terdorong ke atas melalui diafragma dan masuk ke area dada.

Kondisi ini dapat menyebabkan sakit dada dan gejala lain seperti dada terasa panas atau heartburn yang memburuk ketika membungkuk atau berbaring, kesulitan menelan, dan bersendawa.

Gejala ini disebabkan oleh naiknya asam lambung, empedu, atau udara ke kerongkongan akibat dari saluran antara lambung dan kerongkongan yang tidak menutup dengan baik.

6. Angina

Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

Rasa sakit angina digambarkan sebagai rasa sakit seperti ditekan atau diremas. Rasa sakit ini seringkali disertai dengan nyeri di bahu, punggung, leher, lengan, atau rahang.

Meskipun angina tidak selalu berbahaya, kondisi ini dapat menjadi peringatan seseorang berisiko terkena serangan jantung atau stroke.

7. Diseksi Aorta

Aorta adalah arteri utama yang mengarah dari jantung. Diseksi aorta terjadi ketika lapisan dalam aorta terpisah.

Apabila hal ini terjadi, menumpuknya darah dapat menyebabkan arteri pecah. Kondisi ini berbahaya dan harus segera mendapatkan penanganan medis.

8. Diseksi Arteri Koroner

Diseksi arteri koroner atau diseksi arteri koroner spontan adalah kondisi terjadinya robekan spontan di dinding arteri koroner.

Kondisi ini dapat memperlambat atau menghalangi aliran darah ke jantung, menyebabkan serangan jantung, kelainan irama jantung, atau bahkan kematian mendadak. Kadang-kadang kondisi ini terjadi pada individu yang tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung.

9. Gangguan Paru-Paru

Gangguan pada paru-paru juga dapat menyebabkan dada terasa panas dan sesak.

Gangguan paru-paru yang mungkin menimbulkan gejala ini termasuk asma, pneumonia, emboli paru, dan TBC. Gangguan paru-paru juga biasanya ditandai dengan batuk persisten, kesulitan bernapas, dan gejala lainnya.

10. Serangan Panik

Serangan panik juga dapat menyebabkan gejala fisik sakit pada dada.

Serangan panik biasanya juga disertai dengan gejala seperti mual, pusing, berkeringat, ketakutan, dan detak jantung yang cepat. Serangan panik ini dapat muncul sebagai gejala dari panic disorder atau gangguan mental seperti anxiety disorder.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda mengalami gejala dada terasa panas ini bersamaan dengan gejala serius lainnya, segera konsultasikan diri ke dokter.

Hindari penggunaan obat secara sembarangan sebelum mengetahui diagnosis kondisi Anda. Meskipun gejala serupa, setiap kondisi akan membutuhkan penanganan yang berbeda.

Referensi

  1. Burke, Darla. 2016. What Causes Heartburn?. https://www.healthline.com/symptom/heartburn. (Diakses 6 Januari 2019).
  2. Railton, David. What could cause chest pain?. 2018. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321650.php#1. (Diakses 6 Januari 2019).

About The Author

Perbedaan Persalinan Normal dan Persalinan Spontan

Rhabdomyosarcoma: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan