Selain cairan yang disebutkan di atas, vagina juga bisa mengeluarkan cairan berwarna kecokelatan atau merah tua. Cairan ini bisa jadi tanda gangguan pada vagina atau hal normal yang terjadi di dalam tubuh wanita. Untuk memahami lebih lanjut tentang cairan kecokelatan tersebut, simak ulasan berikut ini.
Penyebab cairan cokelat pada vagina
Cairan cokelat atau merah tua bisa keluar dari vagina. Cairan ini bisa jadi akibat gangguan pada organ seksual atau reproduksi. Namun, cairan ini juga bisa muncul akibat hal yang normal. Berikut beberapa penyebab cairan cokelat pada vagina.
Awal dan akhir siklus menstruasi
Pada awal dan akhir menstruasi, darah hasil peluruhan dinding rahim akan keluar melalui serviks dan sampai ke bibir vagina. Darah ini biasanya keluar dalam waktu yang lama dan mengalami oksidasi sehingga berubah warna menjadi cokelat gelap.
Kondisi ini cukup normal karena vagina sedang membersihkan dirinya sendiri. Selain itu, darah sisa dari periode sebelumnya juga bisa ikut terbawa sehingga warnanya semakin gelap.
Kontrasepsi hormonal
Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB yang mengandung estrogen bisa menyebabkan perdarahan ringan pada bulan pertama penggunaan. Hal ini terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dan dinding rahim robek akibat tingginya kadar estrogen.
Perdarahan ringan ini membuat darah sulit keluar dan akhirnya mengeluarkan cairan cokelat yang sering menempel di celana dalam atau pembalut. Jika perdarahan akibat KB hormonal terjadi lebih dari 3 bulan, sebaiknya segera memeriksakan diri.
Spotting saat ovulasi
Sekitar 3% wanita mengalami spotting atau pendarahan ringan saat ovulasi. Hal ini terjadi karena tubuh melepas sel telur ke tuba falopi untuk menunggu pembuahan.
Spotting saat implantasi
Saat pembuahan terjadi, janin akan menempel dan tumbuh di dinding rahim dengan mengoyaknya. Inilah sebabnya darah keluar dalam bentuk cairan cokelat dengan jumlah yang tidak banyak.
Kista ovarium
Kista ovarium terjadi ketika sel telur terperangkap dalam bentuk gelembung. Hal ini dapat menyebabkan keluarnya cairan cokelat dari vagina dan dapat disertai rasa sakit di area bawah perut.
Infeksi penyakit menular seksual
Infeksi penyakit menular seksual dapat menyebabkan keluarnya cairan berwarna kecokelatan yang jumlahnya lebih banyak. Gejala ini umumnya disertai rasa sakit, gatal, dan panas di area vagina. Beberapa penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan masalah ini antara lain BV atau bacterial vaginosis dan pelvic inflammatory disease (PID).
PCOS
Penyebab cairan cokelat pada vagina juga dapat disebabkan oleh PCOS atau sindrom ovarium polikistik. Wanita dengan kondisi ini biasanya mengalami menstruasi yang tidak teratur dan mengeluarkan cairan cokelat dari vagina.
Endometriosis
Endometriosis dapat menyebabkan rasa sakit yang parah karena lapisan rahim yang menebal. Kondisi ini juga dapat menyebabkan menstruasi yang intens dan keluarnya cairan cokelat dalam jumlah banyak.
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik dapat menyebabkan perdarahan dan cairan kecokelatan. Hal ini terjadi ketika janin tidak dapat melakukan implantasi di rahim yang kuat, melainkan terjadi di tuba falopi.
Keguguran
Keguguran pada tahap awal kehamilan juga dapat menyebabkan keluarnya cairan kecokelatan yang jumlahnya banyak.
Itulah beberapa penjelasan mengenai cairan kecokelatan yang keluar dari vagina. Apakah Anda pernah mengalami salah satu hal di atas? Semoga apa yang Anda alami merupakan hal normal, seperti implantasi janin atau fase awal atau akhir siklus menstruasi Anda setiap bulannya.